"Kami memandang perlu adanya penghargaan ini bagi ilmuwan-ilmuwan yang berprestasi agar bisa dibanggakan oleh masyarakat lewat penganugerahan ini. Apresiasi tinggi sangat patut diberikan kepada tokoh atau ilmuwan yang telah berjasa memajukan iptek dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan sains," kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain.
Pernyataan tersebut disampaikan Iskandar di Auditorium LIPI, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (18/08/2016). Pemberian penghargaan untuk Tjia May On ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-49 LIPI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tjia May On menjadi inspirasi bagi dunia penelitian di Indonesia untuk fokus pada kepakarannya selama hidup sehingga layak untuk dapat Penghargaan Sarwono Award ini," kata Iskandar.
Tjia May On yang menjadi satu-satunya ilmuwan Indonesia yang mengembangkan teori relativitas dan riset mengenai laser di awal abad 20.
"Saya berharap suatu ketika Indonesia bisa tumbuh dan menyaingi riset-riset di negara lain karena kita punya potensi yang sangat besar yaitu manusia yang banyak sekali. Nah manusianya ini pertama kali harus dicerdaskan tapi juga harus dibekali dengan ilmu yang canggih agar bisa menghasilkan ilmu yang bagus dan bermutu," kata Tjia May On dalam sambutannya.
Meski mengaku sudah tua untuk mendapat sebuah penghargaan, Tjia May On ingin agar anak bangsa lain tetap fokus untuk menumbuhkan budaya riset agar bisa menghasilkan produk yang bisa bersaing di dunia. Tjia juga berharap Sarwono Award ini bisa menjadi suatu pengakuan dari LIPI terhadap kegiatan riset di Indonesia.
"Saya anggap (penghargaan) ini bukan hanya kepada saya pribadi tapi sebuah semangat yang sudah tumbuh, yaitu semangat research dalam kerja sama yang sangat dibutuhkan oleh negara ini. Ini sebuah pengakuan bagi research-research di Indonesia," tutup Tjia May On disambut tepuk tangan riuh. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini