Syafii di awal doanya mengungkit soal masih banyaknya outsourcing di Indonesia. Dia kemudian menyelipkan sindiran ke sosok pemimpin di tanah air
"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat, yang memberi janji janji palsu, yang memberi harapan kosong," ucap Syafii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana mana rakyat digusur tanpa tahu harus ke mana. Aparat seolah antusias untuk menakuti rakyat. Di kota medan Sumatera Utara, 5000 KK sengsara dengan perlakuan aparat negara," ujarnya.
"Ya Allah lindungilah kami," sambung Syafii.
Doa ini dibacakan di penghujung rapat paripurna yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan para menteri. Hadir pula ratusan anggota DPR.
Saat ditemui usai sidang, Syafii mengaku doa itu dia panjatkan tanpa teks. Pagi tadi saat mendengar kabar soal bentrok di Medan, dia pun merasa prihatin dan menyampaikannya dalam doa.
Sebelumnya diberitakan, Bentrok antara personel TNI Angkatan Udara dengan di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara menyebabkan sembilan warga terluka termasuk dua orang wartawan. Ini penjelasan pihak TNI AU soal kejadian itu.
"Itu masalah tanah sebenarnya, ada tanah lahan milik negara mau dibangun rusunawa untuk Prajurit, anggota kita kan kurang perumahan. itu juga rusunawa itu hasil kerjasama kementerian PU dan Kementerian Pertanahan, tanah itu diklaim milik warga" kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Suwondo Mayor Jhoni Tarigan saat dihubungi detikcom, Selasa (16/8/2016). (imk/dra)