Turki masih meyakini ulama ternama Fethullah Gulen, yang menetap di Amerika Serikat (AS), mendalangi percobaan kudeta itu. Pengadilan setempat bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gulen yang telah membantah tudingan itu.
Seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, dan dilansir Reuters, Selasa (16/8/2016), perusahaan-perusahaan yang digeledah itu dituding memberikan dukungan finansial untuk gerakan pendukung Gulen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Turki tidak merilis nama-nama perusahaan yang digeledah itu. Namun Anadolu melaporkan, polisi mendatangi distrik Uskudar dan Umraniya di wilayah Istanbul, yang menjadi lokasi gedung sejumlah perusahaan, termasuk sebuah perusahaan investasi yang tidak disebut namanya.
Percobaan kudeta pada 15 Juli lalu, menewaskan sedikitnya 246 orang dan melukai lebih dari 2.100 orang lainnya. Usai percobaan kudeta, Turki menggelar operasi penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang diyakini terlibat dan terkait gerakan pendukung Gulen.
Lebih dari 35 ribu orang telah ditahan, dengan 17 ribu orang di antaranya ditahan sesuai perintah penangkapan resmi. Sedangkan sekitar 76 ribu pegawai negeri, hakim dan personel militer diskorsing serta nyaris 5 ribu orang lainnya dipecat.
Baca juga: Popularitas Erdogan Melonjak Usai Upaya Kudeta di Turki
Pada Senin (15/8), kepolisian Turki menggeledah tiga gedung pengadilan di kota Istanbul. Penggeledahan ini dilakukan setelah surat perintah penahanan dikeluarkan untuk 173 staf pengadilan, yang dicurigai terkait gerakan pendukung Gulen.
(nvc/ita)











































