Di depan para pendukungnya saat kampanye di Ft. Lauderdale, Florida pada Rabu, 10 Agustus waktu setempat, Trump mengatakan bahwa kelompok ISIS "menghormati Presiden Obama."
"Dia (Obama) pendiri ISIS," cetus Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump selama ini memang kerap melontarkan retorika dan rencana kebijakan yang kontroversial, seperti membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan juga seruan melarang warga muslim masuk ke wilayah AS. Dia juga melontarkan kata-kata kasar terhadap kaum wanita dan minoritas.
Yang terbaru, Trump menuai kontroversi setelah menyebut aktivis senjata api bisa bertindak untuk menghentikan capres Partai Demokrat, Hillary Clinton, menominasikan hakim Mahkamah Agung AS. Pernyataan Trump itu ditafsirkan sebagai bentuk ancaman untuk Hillary. Tim kampanye Trump menyebut pernyataan itu disalahartikan, sedangkan tim kampanye Hillary menyebutnya sebagai pernyataan berbahaya.
Sejumlah pemimpin dunia pun telah terang-terangan menyatakan ketidaksukaan pada capres kontroversial AS itu. Presiden Prancis Francois Hollande, misalnya. Dalam komentarnya beberapa waktu lalu, Hollande menyebut Trump membuatnya ingin muntah karena kritikan memalukan dan menyakitkan Trump terhadap orangtua tentara muslim AS yang gugur dalam perang Irak.
Sedangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Frank-Walter Steinmeier, menyebut Trump berbahaya bagi dunia. Steinmeier merupakan politikus dari Partai Sosial Demokrat, mitra Partai Serikat Demokrat Kristen yang berkuasa di Jerman dan menaungi Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Sebelumnya Steinmeier juga sudah melontarkan komentar-komentar keras terhadap Trump. Pekan lalu, Steinmeier menyamakan Trump dengan 'penceramah kebencian' dan menyebut pengusaha real estate asal New York itu memiliki banyak kesamaan dengan 'penyebar ketakutan' dari kalangan partai sayap kanan Jerman, AfD.
(ita/ita)