Mau Jajaki Koalisi Alternatif, Demokrat Bakal Membelot dari PDIP Cs?

Panasnya Pilgub DKI

Mau Jajaki Koalisi Alternatif, Demokrat Bakal Membelot dari PDIP Cs?

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 12:01 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Koalisi Kekeluargaan yang baru berusia beberapa hari diyakini tidak bakal solid. Di antara 7 partai politik yang sudah deklarasi, Partai Demokrat bahkan melempar wacana baru yaitu Koalisi Alternatif.

Selain Partai Demokrat, anggota Koalisi Kekeluargaan lainnya adalah PDIP, Gerindra, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Para deklarator adalah pimpinan parpol tingkat DKI.

Karena dibentuk di tingkat daerah, belum semua pengurus pusat parpol memberi restu untuk Koalisi Kekeluargaan. Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat meyakini kemungkinan lain masih mungkin terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga saat ini DPP PD belum memutuskan dan masih terus mempelajari gejala kemungkinan apakah melanjutkan Koalisi Kekeluargaan atau Koalisi alternatif atau lainnya," ujar Ketua Komisi Pemenangan Pemilu PD Edhie Baskoro Yudhoyono saat berbincang dengan detikcom, Selasa (9/8/2016).

Sayangnya Edhie tidak menjelaskan maksud dari Koalisi Alternatif yang dimaksud. Pria yang akrab disapa Ibas itu menyatakan, keputusan akan diambil oleh Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

"MTP yang akan menentukan dan melihat beberapa aspek tersebut," ujarnya.

Koalisi Kekeluargaan memang belum menyepakati satu nama pasangan calon. Masing-masing partai punya nama jagoan sendiri yang ingin diusung.

Ketua DPP Demokrat Didik Mukriyanto menyebut partainya tengah memantau sejumlah nama yang mulai masuk di bursa kandidat cagub DKI. Salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang merupakan kader PDIP.

"Termasuk aspirasi masyarakat terhadap Risma dan Anies Baswedan," ungkap Didik, Selasa (9/8).

Sebelumnya, Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji meyakini akan ada anggota Koalisi Kekeluargaan yang membelot. Aksi pembelotan itu diprediksi akan terjadi pekan depan.

"Menurut saya koalisi itu masih prematur karena kebijakan ini ada di depan pimpinan pusat. Kalau Hanura, NasDem dan Golkar sudah ada rekomendasi dari dewan pimpinan pusat sedangkan 7 partai itu kecuali Gerindra ya karena sudah pasti mendukung Sandiaga Uno karena ada rekomendasi itu sedangkan kita menunggu kebijakan DPP jadi menurut saya itu kebijakan yang masih prematur," kata Muhammad Sangaji yang akrab disapa Ongen ini kepada wartawan usai pertemuan di Kantor DPP Gerindra DKI Jakarta, Rabu (10/8/2016). (imk/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads