Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/8/2016), pria yang tidak disebut namanya ini, hanya menggunakan suction cup dan climbing harness (tali kekang untuk pendaki) saat memanjat gedung 58 lantai itu pada Rabu (10/8) waktu setempat.
![]() |
Ketika mencapai lantai 21, setelah memanjat 3 jam, pria ini berhasil dibujuk polisi untuk mengakhiri aksinya. Dia dibawa masuk ke dalam gedung melalui salah satu jendela yang ada di lantai 21 oleh polisi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Polisi memindahkan kaca jendela raksasa di atas pria itu. Beberapa personel kepolisian yang mengenakan helm berdiri di pinggir jendela, berusaha mengamankan pria ini. Namun dia mengubah rutenya beberapa kali demi menghindari polisi.
Dalam konferensi pers setelah pria itu diamankan, Departemen Kepolisian New York menyebut pria itu tidak bermaksud membahayakan orang lain. Menurut polisi, misi aksinya ini demi bertemu dengan Trump.
![]() |
Ditambahkan polisi, pria itu tengah menjalani evaluasi kejiwaan dan akan ditahan.
Sementara itu, dalam video yang diunggah ke YouTube pada Selasa (9/8), pria ini membahas rencananya memanjat Trump Tower. Dia menyebut dirinya sebagai 'peneliti independen' yang ingin bertemu Trump untuk membahas isu penting yang tidak disebutnya.
"Alasan saya memanjat menara Anda adalah demi mendapat perhatian Anda," ucap pria itu dalam videonya, sembari meminta orang-orang mendukung Trump.
![]() |
(nvc/ita)