Permintaan suaka ini merupakan kasus pertama yang melibatkan seorang perwira militer Turki di AS, seiring Turki melakukan pembersihan di tubuh militer usai percobaan kudeta bulan lalu.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (10/8/2016), kasus ini berpotensi untuk meningkatkan ketegangan antara AS dan Turki. Hubungan kedua negara saat ini dilanda ketegangan menyusul desakan Turki agar AS mengekstradisi ulama terkenal Fethullah Gulen. Ekstradisi diminta Turki terkait tuduhan bahwa ulama yang bermukim di AS itu merupakan dalang upaya kudeta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seorang pejabat di Kedutaan Turki di Washington menyatakan, Laksamana Muda Angkatan Laut Turki, Mustafa Ugurlu belum juga melapor ke otoritas setelah perintah penangkapannya dikeluarkan bulan lalu.
"Pada 22 Juli, di hari itu, dia meninggalkan lencananya dan kartu identitasnya di pangkalan dan setelah itu, tak ada orang yang mendengar apapun dari dia," kata pejabat AS yang enggan disebut namanya.
(ita/ita)