Diklaim oleh juru bicara Taliban Pakistan, Jamaat-ul-Ahrar, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (9/8/2016), pihaknya bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di rumah sakit sipil di Quetta, Provinsi Baluchistan pada Senin (8/8). Juru bicara Taliban Pakistan bersumpah akan terus melancarkan serangan hingga sistem syariat Islam diterapkan seluruhnya di Pakistan.
"Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaar-ur-Ahra (TTP-JA) bertanggung jawab atas serangan ini dan bersumpah akan melanjutkan serangan semacam ini," ujar juru bicara kelompok itu, Ehsanullah Ehsan, dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang
Namun Jamaat-ur-Ahrar diyakini kerap mengklaim ledakan bom yang sebenarnya tidak melibatkan kelompok ini. Pekan lalu, kelompok ini dimasukkan ke dalam daftar teroris global oleh Amerika Serikat, yang berdampak sanksi ekonomi.
Beberapa jam kemudian, ISIS melalui kantor berita Amaq, yang menjadi corong medianya, juga mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Quetta itu. ISIS mengklaim serangan itu menewaskan 200 orang.
"Seorang martir dari ISIS meledakkan rompi peledak di acara perkumpulan pegawai Kementerian Kehakiman dan polisi Pakistan di kota Quetta," demikian klaim ISIS seperti dikutip Amaq.
Jika klaim ISIS itu benar adanya, maka ini akan menjadi peringatan besar bagi Pakistan, yang sejak lama dilanda berbagai kekerasan militan di wilayahnya yang kebanyakan didalangi militan lokal.
Baca juga: Tak Ada WNI Jadi Korban Dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit Pakistan
(nvc/ita)











































