Seperti dilansir Reuters, Kamis (4/8/2016), Anthony Shark (54) ditangkap pada Selasa (2/8) malam setelah menolak untuk mematuhi instruksi untuk meninggalkan jalanan di luar gedung Trump Tower yang ada di New York City. Saat itu agen Secret Service sedang 'mengosongkan' lokasi di sekitar Trump Tower untuk melindungi Trump.
Menurut dokumen pengadilan federal di Manhattan, Shark yang membawa senjata api, berusaha menerobos barikade manusia yang dibentuk para agen Secret Service untuk mencegahnya masuk. Shark melakukan perlawanan saat diamankan para agen Secret Service itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Secret Service juga menyebut Shark sama sekali tidak memiliki ketertarikan untuk menyerang Trump maupun pihak lainnya, dalam insiden itu.
Annalisa Miron, pengacara yang membela Shark, menyatakan kliennya tidak memberikan ancaman bahaya dan bekerja di dekat Trump Tower sebagai petugas keamanan di butik perhiasan mewah Harry Winston di Manhattan. Kepada wartawan, Miron menyebut kasus ini sebagai: "Contoh lain Donald Trump menghancurkan hidup orang lain."
Shark dilepaskan usai menjalani sidang pembacaan dakwaan dan diperintahkan oleh hakim Barbara Moses untuk menjauhi Trump Tower. Shark dijerat dakwaan menyerang dan melawan agen Secret Service. Dia terancam hukuman maksimal 8 tahun penjara dalam kasus ini.
(nvc/nwk)