Kabar soal eksekusi mati berlangsung dinihari tadi, Jumat (29/7/2016), sudah beredar sejak pagi. Namun belum ada sumber resmi yang mengkonfirmasi. Kepastian baru datang sekitar malam hari saat salah seorang pengacara terpidana mati Zulfiqar Ali, Saut Rajagukguk, mendapat kabar dari istri terpidana bahwa eksekusi digelar Jumat dinihari.
Menjelang tengah malam, memang banyak mobil berlalu lalang ke arah Nusakambangan. Petunjuk lebih jelas muncul saat mobil Jampidum Kejagung Noor Rachmad datang ke Nusakambangan sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (28/7). Kehadirannya seolah memastikan eksekusi jadi digelar karena biasanya ada pejabat tinggi Kejagung yang memantau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 23.00 WIB hujan mulai mengguyur kawasan Nusakambangan. Namun mulai membesar tepat di sekitar tengah malam. Angin kencang disertai petir semakin menambah hiruk pikuk suasana di dermaga. Wartawan memang hanya bisa sampai dermaga, karena akses ke Nusakambangan ditutup.
Lewat tengah malam, hujan semakin deras. Kabar soal eksekusi belum juga diterima. Tim kuasa hukum Zulfiqar saat dihubungi pukul 00.20 WIB, belum mendapat kabar. Lalu, datang jawaban dari Kalapas Batu Abdul Aris yang mengatakan, semua proses eksekusi sedang dipersiapkan.
Dikontak lebih lanjut pada pukul 01.10 WIB, Aris hanya menjelaskan ada beberapa terpidana yang dibawa ke lapangan tembak. Sisanya tetap berada di ruang isolasi. Namun dia belum bisa memastikan apakah para terpidana itu sudah dieksekusi atau belum. Setelah itu, Aris tak lagi menjawab telepon.
Kabar kepastian eksekusi baru muncul lewat seorang sumber detikcom yang tahu soal proses eksekusi. Dia membisikkan, baru empat orang yang didor sampai tewas. Mereka adalah Freddy Budiman (37), Michael Titus (34), Humprey Ejike (40) dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane (34).
Setelah itu, sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, keluar dari dermaga Jampidum Noor Rachmad ditemani oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono. Masih dalam iringan hujan deras dan petir, Noor memastikan memang pagi tadi hanya 4 terpidana mati yang dieksekusi. Eksekusi dilakukan pukul 00.45 WIB di Limus Buntu, yang letaknya di belakang pospol Nusakambangan. Jaraknya 15 menit dari Lapas Besi.
Sisanya, 10 napi masih dalam proses kajian hukum sehingga ditunda eksekusinya. Mereka berada di tahanan isolasi.
"Sesungguhnya ini bukan pekerjaan yang menyenangkan pekerjaan tapi menyedihkan karena menyangkut nyawa orang," kata Noor.
![]() |
Setelah Noor jumpa pers, pagi hari sekitar pukul 04.50 WIB, keluarlah lima ambulans yang membawa empat terpidana mati tersebut. Jasad Freddy diangkut ke Surabaya, Humprey dikremasi, sementara dua napi lainnya dibawa ke Jakarta untuk diangkut pulang ke negaranya.
Proses eksekusi selesai, hujan di Nusakambangan pun mereda..... (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini