Seperti dilansir media AS, Los Angeles Times, Rabu (27/7/2016), Ima tampil berpidato dalam bahasa Inggris dengan didampingi Senator AS Amy Klobuchar untuk wilayah Minnesota pada Selasa (26/7) malam waktu setempat. Ima tampil dengan mengenakan blazer warna biru yang merupakan warna khas Partai Demokrat.
Di hadapan para delegate yang berasal dari berbagai negara bagian AS juga kalangan elite Partai Demokrat, Ima berbicara di atas panggung yang sama yang digunakan oleh para tokoh politik Partai Demokrat lainnya, termasuk mantan Presiden AS, Bill Clinton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya, Ima mengawali pidato dengan kisahnya tumbuh besar di Indonesia yang kemudian dibawa ke Los Angeles, AS sebagai korban perdagangan manusia. Saat itu, Ima yang masih remaja tak tahu jika dirinya menjadi korban.
"Ketika saya berusia 17 tahun, saya dibawa ke Los Angeles dengan janji bekerja sebagai seorang pengasuh anak. Tapi ternyata, saya menghabiskan 3 tahun selanjutnya dalam perbudakan domestik sarat penganiayaan," terang Ima dalam pidatonya, seperti dilansir dari situs resmi DNC, demconvention.com.
Secara runut, Ima menceritakan kisahnya saat berhasil kabur dari pelaku yang menyelundupkan dirinya. Ima kemudian memuji kiprah Hillary Clinton, yang telah resmi menjadi capres AS dari Partai Demokrat, yang disebutnya gencar melawan praktik perdagangan manusia.
"Sebelum perdagangan manusia menarik perhatian kita, sebelum adanya hukum untuk mengidentifikasi dan melindungi para korban, bahkan sebelum saya lolos dari penyelundup saya, Hillary Clinton berjuang untuk mengakhiri perbudakan modern. Dan sepanjang kariernya, Hillary terus memperjuangkannya," tegas Ima.
Baca juga: Kisah Seru Penyelamatan Ima Matul, WNI yang Dipaksa Jadi Budak di AS
Melalui pidatonya, Ima berusaha menyadarkan warga AS bahwa praktik perdagangan manusia juga marak di wilayah AS, yang dikenal sebagai negara maju. "Perdagangan manusia tidak hanya terjadi di luar negeri, perdagangan manusia terjadi tepat di sini, di halaman belakang kita," sebutnya.
Terakhir, Ima melontarkan harapannya, yakni agar AS di bawah kepemimpinan Hillary kelak, akan bebas dari perdagangan manusia.
(nvc/ita)