"Kami sangat terkejut dikarenakan kekerasan mengerikan yang terjadi di sebuah gereja, di mana kasih Tuhan diumumkan," ujar juru bicara Vatikan, Federico Lombardi seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (26/7/2016).
Dikatakan Lombardi, Paus Fransiskus merasakan "kesakitan dan kengerian atas kekerasan tak masuk akal ini" dan "mengutuk dalam cara yang paling radikal atas setiap bentuk kebencian".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui motif aksi penyanderaan tersebut. Namun kantor kejaksaan Paris mengatakan, kasus ini telah diserahkan ke hakim-hakim antiterorisme untuk penyelidikan lebih lanjut.
Serangan ini terjadi di sebuah gereja di kota Saint-Etienne-du-Rouvray di wilayah Normandy, Prancis utara. Kota tersebut berjarak sekitar 125 kilometer sebelah utara ibukota Paris. Belum diketahui identitas kedua pelaku.
Peristiwa ini terjadi hanya 12 hari setelah seorang pria Tunisia berumur 31 tahun menabrak kerumunan orang dengan truknya di kota Nice, Prancis. Kelompok radikal ISIS mengklaim serangan truk maut yang menewaskan 84 orang tersebut. Namun sejauh ini, otoritas Prancis belum menemukan bukti keterkaitan pelaku dengan ISIS.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini