Sebagaimana dilansir AFP, Jumat (22/7/2016), jajak pendapat putaran pertama ini digelar pada Kamis (21/7). Di bawah Guterres, ada mantan Presiden Slovenia Danilo Turk yang menyusul raihan voting rahasia ini.
"Guterres telah melakukannya dengan sangat baik," kata seorang diplomat Dewan Keamanan kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
15 Duta termasuk dari lima terkuat yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat memberi suara untuk para kandidat dengan surat suara. Surat suara itu ditandai dengan "dukung", "tidak dukung", atau "tak berpendapat".
Guterres, sampai saat ini, memenangi skor tertinggi dengan 12 suara "dukung". Turk mendapat 11 suara dukungan. Namun Turk mendapatkan dua suara "tidak dukung".
Kepala Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) PBB Irini Bokova dari Bulgaria mendapatkan sembilan dukungan, sama dengan bekas menteri luar negeri Serbia Vuk Jeremic dan mantan menteri luar negeri Makedonia Srgjan Kerim.
Nampak kecewa, Helen Clark dari New Zealand mengambil delapan dukungan dan gagal menembuk lima besar calon Sekjen PBB. Namun para duta menyatakan proses ini masih jauh dari usai.
Clark adalah mantan Perdana Menteri yang juga pernah mengepalai Program Pengembangan PBB. Dia adalah perempuan PBB dengan ranking tertinggi dalam hal ini.
Masih ada 12 kandidat dalam 'perlombaan' ini. Enam di antaranya adalah perempuan. Namun para diplomat berharap adanya penarikan dukungan usai putaran pertama.
Voting rahasia kali ini dikatakan telah lebih terbuka. Pertama kalinya, proses ini menyediakan sesi dengar pendapat dari kandidat. Di depan Dewan Keamanan para kandidat mempresentasikan visi dan misinya untuk jabatan yang akan diraihnya.
Gutteres berhasil memikat para diplomat PBB dalam presentasinya. Pria 67 tahun yang lancar berbicara dalam beberapa bahasa.
(dnu/dnu)











































