Voting Pilih Sekjen PBB Baru, Mantan PM Portugal Antonio Guterres Unggul

Voting Pilih Sekjen PBB Baru, Mantan PM Portugal Antonio Guterres Unggul

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 03:59 WIB
Antonio Guterres (AFP Photo/Kena Betancur)
New York - Voting memilih Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pengganti Ban Ki-moon, dimulai. Hingga saat ini, mantan Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres unggul dalam voting.

Sebagaimana dilansir AFP, Jumat (22/7/2016), jajak pendapat putaran pertama ini digelar pada Kamis (21/7). Di bawah Guterres, ada mantan Presiden Slovenia Danilo Turk yang menyusul raihan voting rahasia ini.

"Guterres telah melakukannya dengan sangat baik," kata seorang diplomat Dewan Keamanan kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guteres berpengalaman menjadi Komisioner Tinggi untuk Pengungsi di PBB selama 10 tahun. Voting ini bakal menentukan siapa yang akan menjadi Sekjen PBB selanjutnya.

15 Duta termasuk dari lima terkuat yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat memberi suara untuk para kandidat dengan surat suara. Surat suara itu ditandai dengan "dukung", "tidak dukung", atau "tak berpendapat".

Guterres, sampai saat ini, memenangi skor tertinggi dengan 12 suara "dukung". Turk mendapat 11 suara dukungan. Namun Turk mendapatkan dua suara "tidak dukung".

Kepala Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) PBB Irini Bokova dari Bulgaria mendapatkan sembilan dukungan, sama dengan bekas menteri luar negeri Serbia Vuk Jeremic dan mantan menteri luar negeri Makedonia Srgjan Kerim.

Nampak kecewa, Helen Clark dari New Zealand mengambil delapan dukungan dan gagal menembuk lima besar calon Sekjen PBB. Namun para duta menyatakan proses ini masih jauh dari usai.

Clark adalah mantan Perdana Menteri yang juga pernah mengepalai Program Pengembangan PBB. Dia adalah perempuan PBB dengan ranking tertinggi dalam hal ini.

Masih ada 12 kandidat dalam 'perlombaan' ini. Enam di antaranya adalah perempuan. Namun para diplomat berharap adanya penarikan dukungan usai putaran pertama.

Voting rahasia kali ini dikatakan telah lebih terbuka. Pertama kalinya, proses ini menyediakan sesi dengar pendapat dari kandidat. Di depan Dewan Keamanan para kandidat mempresentasikan visi dan misinya untuk jabatan yang akan diraihnya.

Gutteres berhasil memikat para diplomat PBB dalam presentasinya. Pria 67 tahun yang lancar berbicara dalam beberapa bahasa.

(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads