Jaksa AS akan mengajukan gugatan hukum pekan ini, untuk menyita aset-aset senilai US$ 1 miliar (sekitar Rp 13 triliun) terkait 1MDB di wilayah AS. Aset-aset itu dicurigai digelapkan untuk ditransfer masuk ke AS melalui perusahaan semu. Dalam pernyataannya, Rabu (20/7), jaksa federal AS menyebut lebih dari US$ 3,5 miliar (Rp 45 triliun) dialirkan keluar dari 1MDB yang didirikan PM Najib tahun 2009, tak lama setelah dia menjabat.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (21/7/2016), gugatan hukum di AS itu tidak menyebut langsung nama PM Najib, tapi menyebut 'Malaysian Official 1' yang digambarkan sebagai pejabat pemerintahan level tinggi, yang menerima sejumlah dana yang digelapkan tersebut, termasuk dana US$ 681 juta pada Maret 2013. Secara terpisah, seorang sumber yang memahami penyelidikan ini, mengkonfirmasi bahwa 'Malaysian Official 1' adalah PM Najib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Departemen Kehakiman AS mengumumkan rencana gugatan hukum itu, PM Najib tengah menghadiri acara makan malam dan dari sana dia memposting foto-foto dirinya sedang tertawa dan berjabat tangan dengan para tamu, melalui akun Twitter-nya.
Respons pertama dari pemerintah Malaysia muncul selang 12 jam kemudian. Juru bicara PM Najib menyatakan Malaysia akan bekerja sama secara penuh dalam setiap penyelidikan terhadap perusahaan maupun warga negaranya.
Sedangkan salah satu menteri kabinet pemerintahan PM Najib menegaskan, Malaysia tidak punya apapun untuk disembunyikan.
"1MDB telah menjadi subjek serangan politis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tujuannya melengserkan pemimpin pemerintahan kami yang terpilih secara demokratis," tegas menteri kabinet yang tidak menyebut namanya itu.
Baca juga: Singapura Sita Aset Rp 2,3 Triliun Terkait Skandal Pencucian Uang 1MDB
Tindakan dari otoritas AS itu berpotensi memperburuk hubungan AS dengan Malaysia. Pemerintahan Presiden Barack Obama memandang Malaysia sebagai mitra penting dalam memerangi Islam radikal, dan Najib dianggap sebagai sekutu penting dalam strategi Obama yang berpusat di kawasan Asia.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini