
Pavel Sheremet sempat bekerja di stasiun TV Rusia sebelum pindah ke Ukraina.
Sebuah ledakan bom mobil menewaskan seorang wartawan Belarus terkemuka yang merupakan pengkritik pemerintah Rusia.
Pavel Sheremet tewas ketika sedang menyetir mobil milik pasangannya, Olena Prytula, di ibukoa Ukraina, Kiev, Rabu 20 Juli pagi.
Jurnalis berusia 44 tahun itu membawakan Berita Pagi di Radio Vesti dan melaporkan berita untuk Ukrayinska Pravda, sebuah situs internet yang populer milik Prytula.
Pihak berwenang Rusia menuduh media Ukraina memanipulasi berita-berita dari Ukraina timur, tempat pemberontak pro-Rusia melakukan perlawanan atas pasukan pemerintah Kiev.

Mobil yang dikemudikan Pavel Sheremet hancur.
Sheremet sudah tinggal di Kiev selama lima tahun setelah ke luar dari sebuah stasiun TV Rusia, yang diduga mendapat tekanan keras dari pemerintah Moskow karena mempekerjakan dia.
Juru bicara Kementrian Dalam Negeri Ukraina, Artem Shevchenko, menyebut bom mobil itu sebagai 'pembunuhan kurang ajar yang ditujukan untuk menciptakan ketidakstabilan;' di Ukraina.
Tahun 1997 Sheremet sempat dipenjara di Belarusia karena melaporkan penindasan politik di negara yang dulu bergabung dalam Uni Soviet tersebut.
Presiden Belarusia, President Alexander Lukashenko, yang sudah berkuasa selama 20 tahun lebih menempuh kebijakan memberangus para penentang politiknya.
(nwk/nwk)