Disampaikan Kementerian Dalam Negeri Turki, seperti dikutip kantor berita Anadolu dan dilansir AFP, Senin (18/7/2016), total 8.777 pejabat publik termasuk satu gubernur provinsi dan 29 gubernur kota telah dicopot dari jabatannya terkait percobaan kudeta.
Mereka yang dicopot dari jabatannya terindikasi terlibat upaya penggulingan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (15/7) yang berujung gagal. Presiden Erdogan berhasil menggerakkan pendukungnya untuk turun ke jalanan dan melawan faksi militer yang melakukan kudeta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Erdogan bersumpah akan menjatuhkan hukuman berat terhadap semua pihak yang terlibat percobaan kudeta itu. Dari kalangan militer dan peradilan, sedikitnya 6 ribu tentara dan hakim ditangkap.
Mereka yang ditangkap termasuk 103 jenderal dan laksamana militer, dituding melanggar konstitusi Turki dan terlibat percobaan penggulingan pemerintah dengan kekerasan. Mereka yang ditangkap akan segera dihadirkan ke persidangan untuk diputuskan lebih lanjut apakah akan ditahan lebih lanjut atau tidak.
Sedangkan dari kalangan kepolisian, sebanyak 7.850 polisi, termasuk polisi berpangkat tinggi, diskorsing dari tugasnya sejak Minggu (17/7) malam. Mereka yang dijatuhi sanksi berarti menjadi fokus penyelidikan polisi atas keterlibatan dalam kudeta. Para personel kepolisian yang dijatuhi sanksi, diminta segera menghadap markas kepolisian masing-masing kepolisian. Senjata dan identitas kepolisian mereka disita.
Baca juga: Kabur ke Yunani Usai Percobaan Kudeta, 8 Tentara Turki Diadili
Presiden Erdogan menuding ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat, sebagai dalang di balik percobaan kudeta itu. Gulen sendiri telah menyangkal tudingan itu dan balik menuding Erdogan sebagai otak percobaan kudeta itu.
(nvc/ita)











































