David Davis, Politikus Keras Kepala Bekas Tentara Elite Jadi Menteri Brexit

David Davis, Politikus Keras Kepala Bekas Tentara Elite Jadi Menteri Brexit

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 14 Jul 2016 11:53 WIB
David Davis (AFP PHOTO/JUSTIN TALLIS)
London - Perdana Menteri Inggris yang baru, Theresa May, menunjuk mantan tentara elite David Davis sebagai Menteri Urusan Keluar Uni Eropa atau Menteri Brexit. Davis ditugasi memimpin perundingan perceraian Inggris dari Uni Eropa.

Menteri Brexit baru dibentuk di bawah kepemimpinan May yang resmi menjabat sejak Rabu (13/7) malam. Davis (67) memegang peranan penting dalam menjaga perekonomian Inggris, yang terancam resesi usai referendum Brexit 23 Juni lalu menyatakan Inggris keluar dari Uni Eropa. Davis sendiri ada pada kubu 'Leave' saat referendum.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (14/7/2016), Davis yang merupakan tokoh senior Partai Konservatif ini, dikalahkan David Cameron saat pemilihan Ketua Partai Konservatif tahun 2005 lalu. Sosoknya dikenal sebagai politikus yang cerdik dan bernyali besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Jabat PM Inggris, Theresa May Langsung Reshuffle Kabinet

Davis pernah bekerja pada Kementerian Luar Negeri Inggris pada tahun 1994-1997 lalu. Dengan tanggung jawab pada perundingan dengan Eropa, Davis bukan wajah asing bagi otoritas pimpinan Uni Eropa di Brussels, Belgia.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Yorkshire Post, Davis mengenang para koleganya di Eropa yang menjulukinya sebagai 'charming bastard'. Menurut Davis, panggilan akrab itu muncul dari Menteri Luar Negeri Portugal.

Lahir dari seorang single mother dan tinggal di perumahan umum di London, Davis mempelajari ilmu komputer dan studi molekuler pada Warwick University. Dia kemudian mengambil kuliah bisnis di London Business School. Tidak hanya itu, Davis juga mengikuti program manajemen tingkat tinggi pada universitas bergengsi AS, Harvard University. Dia kemudian sempat bekerja pada perusahaan gula ternama Inggris, Tate and Lyle.

Baca juga: Theresa May Didesak Segera Mulai Proses Keluarnya Inggris dari Uni Eropa

Davis juga bertugas sebagai tentara cadangan pada Pasukan Khusus Udara (SAS), yang merupakan unit pasukan elite militer Inggris. Pria yang gemar memanjat tebing ini, mulai terjun ke politik tahun 1987 saat dirinya terpilih menjadi anggota parlemen mewakili salah satu wilayah di Inggris bagian utara.

Tahun 2001, Davis mencalonkan diri menjadi Ketua Partai Konservatif namun hanya berhasil menduduki peringkat empat. Tahun 2005, Davis dijagokan menjadi Ketua Partai Konservatif namun sayangnya dia kalah dari David Cameron.

Davis tetap bergabung dengan Partai Konservatif sebagai juru bicara urusan dalam negeri. Tapi kemudian dipaksa mundur paksa akibat insiden unjuk rasa soal kebebasan sipil saat pemerintahan yang dikuasai Partai Buruh.

Baca juga: Pesan David Cameron untuk PM Baru: Jaga Inggris Selalu Dekat Uni Eropa

Usai insiden itu, Davis kembali pada posisinya di Partai Konservatif, tapi dia kehilangan posisi dalam tim David Cameron. Saat Partai Konservatif berkuasa tahun 2010, Davis tidak mendapat posisi dalam pemerintahan Cameron dan lebih banyak menghabiskan waktu mengkampanyekan isu kebebasan sipil.

Ayah dari tiga anak dengan cucu ini tidak pernah takut mengutarakan isi pikirannya. Sekarang, Davis memiliki tugas besar di tangannya dan dia akan menjalankan strategi keras terhadap Brussels, yang menjadi markas utama Uni Eropa.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads