Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (12/7/2016), kepolisian Singapura menyatakan tersangka perampokan itu ditangkap pada Minggu (10/7) di Bangkok, atau selang tiga hari setelah perampokan terjadi pada salah satu bank cabang Standard Chartered di Singapura, dengan hanya menggunakan secarik kertas berisi ancaman.
"Otoritas Singapura saat ini masih berkomunikasi dengan mitra kami di Thailand untuk melihat apakah tersangka bisa diserahkan penahanannya kepada kami," demikian pernyataan kepolisian Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perampokan, saya membawa senjata, berikan saya uang, jangan hubungi polisi," demikian isi tulisan dalam secarik kertas itu, menurut sumber yang memahami penyelidikan kasus ini.
Sedangkan dilaporkan media Singapura, The Straits Times, kepolisian Thailand mengkonfirmasi tersangka perampokan sebagai pria Kanada yang tiba di Thailand pada Kamis (7/7) sekitar pukul 17.08 waktu setempat. Namun tidak disebut lebih lanjut identitas pria asing itu.
The Straits Times yang mengutip Direktur Interpol Unit Thailand, Mayor Jenderal Apichart Suriboonya, menyebut tersangka ditangkap di sebuah hostel di Bangkok pada Minggu (10/7) siang dan kini ada dalam penahanan otoritas setempat.
Polisi sebelumnya menyatakan, tidak ada senjata yang digunakan tersangka dalam perampokan itu. Kasus perampokan bank semacam itu tergolong langka di Singapura, yang dikenal tegas terhadap praktik kriminal dan keras pada kepemilikan senjata api.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini