12 Orang Meninggal Akibat Macet, Mensos: Mungkin Karena Kurang Sehat

12 Orang Meninggal Akibat Macet, Mensos: Mungkin Karena Kurang Sehat

Rina Atriana - detikNews
Rabu, 06 Jul 2016 13:57 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Foto: Rina Atriana/Detikcom)
Jakarta - Sedikitnya 12 orang meninggal dunia diduga kelelahan karena bermacet-macetan puluhan jam. Menteri Sosial Indar Parawansa menilai memang salah satu hal yang harus diperbaiki terkait mudik adalah pengaturan jalur daratnya.

"Selalu sebetulnya kita yang mengalami perbaikan yang harus dilakukan lebih signifikan kan darat. Kalau udara orang sudah relatif pesan tiket dan memprediksi kapan mereka bisa mendapatkan tiket dengan harga terjangkau, kereta juga sudah online," kata Khofifah saat menghadiri open house di rumah Ketua MPR di Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (6/7/2016).

Khofifah mengatakan, apalagi tahun ini ada pengoperasian tol baru yang membuat masyarakat ingin mejajalnya. Otomatis volume kendaraan akan terkonsentrasi di satu titik dan menyebabkan macet panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang darat ini semuanya pengen jalur langsung, kalau langsung, keluarnya di Brexit begitu kan. Padahal kan mereka bisa lewat jalur selatan," ujar Khofifah.

"Ini kan tol baru, kemungkinan orang pada ingin mencoba, dari 5 jalur menyusut menjadi 2 jalur. Di situlah kemudian menumpuk," imbuhnya.

Baca Juga: 12 Orang Meninggal Dunia Akibat Terjebak Macet Horor di Brebes

Terkait adanya pemudik yang meninggal saat bermacet-macetan, Khofifah tak memungkiri memang tak di semua titik layanan kesehatan.

"Di saat yang sama ada yang sedang puasa kelelahan. Pada saat yang sama mereka tidak punya stok pangan. Pada saat yang sama ada harapan untuk segera sampai. Hal-hal seperti itu bertumpuk," tutur Khofifah.

"Kebetulan ada juga yang sedang kurang sehat. Layanan medisnya di sepanjang itu kan tidak semua terlayani. Memang tidak terantisipasi bahwa kemungkinan macetnya panjang, kemungkinan memiliki kendala kesehatan, kemungkinan mereka memerlukan layanan-layanan cepat. Itu biasanya ada di rest area," jelasnya.

Lebih dari itu, Khofifah juga menyoroti sisi positif dari tradisi mudik. Di mana mereka yang sukses di perantauan bisa memberikan efek positif kepada mereka yang belum berhasil di kampung halaman.

"Itu justru nilai positif sebetulnya. Push and pull theory. Jadi orang itu didorong ke luar, sukses, ditarik ke dalam. Itu yang akan memberikan nilai-nilai positif yang akan mereka teteskan di daerah mereka," pungkas Khofifah. (rna/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads