Dalam pernyataan resminya Jumat (24/6/2016) seperti dilansir CNN, Obama sebelumnya mendesak agar Inggris tetap bertahan di dalam Uni Eropa. Keputusan Inggris untuk lepas dari Uni Eropa merupakan pukulan telak untuk usahanya melawan sudut pandang isolasi yang memberikan pengaruh penting di banyak bagian di dunia.
"Inggris dan Uni Eropa akan terus menjadi rekan yang sangat diperlukan AS, bahkan setelah mereka mulai bernegosiasi tentang kelanjutan hubungan keduanya untuk memastikan kelangsungan stabilitas, keamanan dan kemakmuran Eropa, Inggris Raya dan Irandia Utara serta dunia," ujar Obama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Jumat ini Obama memberikan sikap yang lebih lembut terkait masa depan Inggris, dan menawarkan penghiburan bagi Inggris dan Uni Eropa.
Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron menyatakan akan mundur dari jabatannya setelah hasil referendum menyatakan Inggris keluar dari Uni Eropa. Cameron menyebut dirinya akan mundur setidaknya pada Oktober mendatang.
"Saya pikir tidak akan tepat bagi saya untuk menjadi kapten yang membawa negara kita pada tujuan berikutnya," ucap PM Cameron kepada wartawan di luar kantornya di Downing Street, London, seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016).
Dalam polemik Brexit, PM Cameron berada di kubu 'Remain' atau ingin Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Cameron menyerukan kepada rakyat Inggris untuk memilih tetap di Uni Eropa, dan memperingatkan akan adanya kekacauan jika Inggris keluar dari Uni Eropa.
Meski berbagai polling sebelumnya menyebut kubu 'Remain' unggul dari kubu 'Leave', hasil pemungutan suara berkata lain. Hasil akhir menyatakan kubu 'Leave' menang atas kubu 'Remain', dengan 51,9 persen melawan 48,1 persen.
(rni/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini