Dikutip dari Telegraph, Jumat (24/6/2016), ada sebuah data menarik hasil survei YouGov. Survei ini digelar sebelum pelaksanaan Brexit, namun hasilnya ternyata sesuai dengan kenyataan berdasarkan referendum. Berikut beberapa catatannya:
Skotlandia dan Irlandia Utara Bertahan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil survei ini ternyata cocok dengan hasil referendum sebenarnya. Dari data terkini, Skotlandia memilih bertahan dengan angka 62 persen, sementara Irlandia Utara 55,7 persen. Di kota London, sesuai prediksi survei, sebagian besar warganya memilih bertahan, bahkan di angka 59,9 persen.
Usia: Anak Muda Pilih Bertahan
Dari kategori usia, survei YouGov menyebut ada perbedaan signifikan antara pemilih bertahan dan keluar dari Uni Eropa. Catatannya, tujuh di antara 10 pemilih muda ingin bertahan di Uni Eropa. Lengkapnya, sekitar 64 persen pemilih antara usia 18-24 tahun memilih bertahan, sementara 58 persen pemilih di atas usia 65 ingin keluar dari Uni Eropa. Para pemilih di antara rentang usia tersebut terbelah dua di angka yang hampir seimbang, namun dengan kecenderungan yang hampir sama dengan data di atas.
Belum ada catatan yang menyatakan soal rentang usia pemilih pada referendum brexit. Namun dari sejumlah wawancara yang dilakukan media Inggris, para pemilih bertahan di Uni Eropa memang kebanyakan anak muda. Begitu juga, kalangan usia tua memilih keluar dari Uni Eropa.
Akademisi Memilih Bertahan
Kalangan akademisi di universitas, cenderung memilih bertahan. Berdasarkan polling YouGov, tujuh dari 10 orang pemilih yang lulusan sarjana di Inggris, menginginkan Inggris tetap berada di Uni Eropa. Kalangan profesional seperti manajer sampai administratif juga mendukung Inggris bertahan di Uni Eropa dengan angka 62 persen.
Prediksi ini kemudian terbukti dalam hasil referendum. Di kawasan yang banyak terdapat mahasiswa atau akademisi, para pemilih cenderung memilih bertahan di Uni Eropa. (mad/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini