Pemimpin Oposisi: Warga Inggris Keluar Uni Eropa karena Marah pada Pemerintah

Referendum Brexit

Pemimpin Oposisi: Warga Inggris Keluar Uni Eropa karena Marah pada Pemerintah

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 24 Jun 2016 16:08 WIB
Foto: Reuters
London, - Warga Inggris telah memilih untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum bersejarah yang digelar Kamis, 24 Juni 2016. Pemimpin oposisi Inggris Jeremy Corbyn menyatakan, warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa karena mereka marah atas perlakuan pemerintah berturut-turut.

"Banyak masyarakat telah muak dengan pemotongan-pemotongan, muak dengan dislokasi ekonomi dan merasa sangat marah dengan cara mereka telah dikhianati dan dipinggirkan oleh pemerintah berturut-turut di wilayah-wilayah yang sangat miskin di negara ini," cetus Corbyn kepada BBC TV seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (24/6/2016).

Dikatakan pemimpin partai Buruh tersebut, akan ada konsekuensi untuk lapangan pekerjaan Inggris atas hasil referendum Brexit ini, dan pemerintah harus berupaya meminimalisir hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan hasil referendum Brexit, Inggris tercatat sebagai negara anggota pertama yang keluar dari blok beranggotakan 28 negara ini, sepanjang sejarah berdirinya Uni Eropa selama 60 tahun terakhir.

Inggris bergabung Uni Eropa sejak tahun 1973 silam, bahkan sejak nama Uni Eropa menggunakan nama terdahulu, yakni European Economic Community (EEC). Selang dua tahun kemudian, rakyat Inggris merasa terbebani oleh EEC dan menyerukan digelarnya referendum.

Referendum yang juga menanyakan soal apakah Inggris harus keluar atau tetap bergabung EEC digelar tahun 1975. Hasilnya menyatakan mayoritas rakyat Inggris saat itu ingin tetap bergabung EEC.

Tahun 2016 ini, atau selang 41 tahun kemudian, Inggris kembali menggelar referendum untuk menentukan nasib negara itu dalam Uni Eropa. Hasilnya mengejutkan banyak pihak, karena mayoritas rakyat Inggris ingin negaranya keluar dari Uni Eropa. Padahal sejumlah polling dan survei sebelumnya memprediksi kubu pendukung Inggris tetap bergabung Uni Eropa akan memenangi referendum.

(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads