Disampaikan kantor jaksa distrik Los Angeles County, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (15/6/2016), pria bernama James Howell itu ditangkap polisi di Santa Monica, pinggiran Los Angeles pada Minggu (12/6), atau selang beberapa jam setelah penembakan massal di kelab gay di Orlando, yang menewaskan 49 orang.
Parade gay di Los Angeles, California, digelar pada akhir pekan yang sama dengan penembakan di kelab malam gay di Orlando, Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa menyebut, Howell kedapatan membawa 9 kilogram campuran peledak dan 19 liter bensin. Bahan-bahan itu cukup untuk membuat bom serupa dengan bom dalam serangan terhadap gedung federal di Oklahoma tahun 1995, yang menewaskan 168 orang dan melukai ratusan orang lainnya. Ditambahkan jaksa setempat, sejumlah bahan peledak telah dicampur ke dalam satu ember di dalam mobil Howell.
Howell ditangkap pada Minggu (12/6) pukul 05.00 waktu setempat, setelah polisi mendapat laporan warga soal pria misterius yang mengetuk jendela rumah mereka. Ketika polisi tiba di lokasi, Howell ditemukan duduk di dalam mobil Acura warna putih, yang di dalamnya terdapat tiga senapan serbu lengkap dengan magasin penuh peluru.
Usai ditangkap, Howell yang berusia 20 tahun ini mengaku kepada polisi bahwa dirinya akan menemui seorang temannya dan berencana menghadiri parade gay di Los Angeles. Namun Howell tidak menyebut lebih lanjut soal rencana aksi teror di acara tersebut.
Baca juga: Ayah Omar Mateen Salahkan Kelab Gay di Orlando Atas Penembakan Brutal
Otoritas setempat secara resmi mendakwa Howell pada Selasa (14/6), atas tiga dakwaan kejahatan besar atas kepemilikan senjata tanpa izin dan satu dakwaan kejahatan ringan atas kepemilikan senjata api di dalam kendaraan. Howell mengaku tak bersalah atas dakwaan tersebut, namun dia tetap ditahan dan uang jaminan terhadapnya ditetapkan sebesar US$ 2 juta.
Menurut dokumen persidangan, Howell juga kedapatan membawa pisau lipat, taser (senjata kejut listrik), jubah warna hitam, borgol dan lencana keamanan di dalam mobil ketika ditangkap. Motif dan alasan mengapa Howell membawa senjata dan peledak itu di dalam mobilnya, masih belum jelas.
Usai penangkapan Howell ini, pengamanan di parade gay Los Angeles ditingkatkan, ditambah adanya penembakan brutal di Orlando. Otoritas setempat menyatakan, Howell tidak memiliki keterkaitan dengan penembakan di Orlando. Salah satu teman Howell, Joseph Greeson (18), menyebut pemuda itu tidak mungkin membenci komunitas LGBT karena Howell sendiri merupakan biseksual.
(nvc/ita)