
China terlibat pertikaian teritorial dengan sejumlah negara tetangga Asia Tenggara terkait wilayah Laut China Selatan.
China kembali memperingatkan Filipina bahwa mereka tidak akan menerima hasil arbitrase internasional terkait pertikaian wilayah di Laut China Selatan.
Lewat sebuah pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China mengatakan dengan membawa pertikaian ke Mahkamah Arbitrasi di Den Haag, Belanda, maka Manila menciptakan kemunduran besar hubungan kedua negara serta merusak perdamaian dan stabilitas.
- Cina protes penangkapan delapan ABK di perairan Natuna
- Penyanyi terkenal Cina tampil di pulau sengketa
"Filipina secara sepihak memulai arbitrase Laut China Selatan, melanggar kesepakatan bilateral antara China dan Filipina, serta janji yang dibuat pada the Deklarasi Perilaku Pihak-Pihak di Laut Cina Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Dia menambahkan pintu dialog antara China dan Filipina untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan lewat perundingan selalu terbuka.
China menegaskan penguasaan atas hampir semua wilayah laut meskipun terdapat pertikaian klaim teritorial dengan sejumlah negara tetangga Asia Tenggara.
Beijing juga sudah membangun pulau buatan untuk kepentingan militer di wilayah tersebut, lengkap dengan sebuah landasan pacu untuk pesawat terbang.
(nwk/nwk)










































