
Penutupan dimaksudkan memindahkan karya-karya seni yang terancam risiko banjir.
Museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, Louvre di Paris, ditutup Jumat 3 Juni karena banjir yang makin memburuk di sejumlah kawasan Prancis.
Penutupan akan memungkinkan para karyawan memindahkan karya-karya seni yang berisiko terkena banjir ke bagian museum yang lebih tinggi.
Permukaan Sungai Seine -yang mengalir di tengah ibukota Paris- sudah meningkat sampai lima meter di atas tingkat biasanya.
- Banjir di Eropa utara menewaskan sembilan orang
- Hujan deras sebabkan banjir di Prancis utara
- Banjir bandang di Prancis tewaskan 19 orang
Hujan lebat di Eropa hingga Kamis (02/06) telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan sebagian besar korban jatuh di Jerman.

Beberapa jalan di Paris sudah tergenang banjir.
Ramalan cuaca menyebutkan hujan lebat masih akan turun hingga akhir pekan di kawasan Eropa tengah, mulai dari Prancis hingga ke Ukraina.
Penghalang darurat air sudah dipasang di sepanjang Sungai Seine dan permukaan air diperkirakan masih akan meningkat.

Di kawasan pinggiran ibukota Paris, genangan air sampai menenggelamkan mobil.
Dalam pegumumannya Louvre mengatakan, "Tujuannya adalah memindahkan karya-karya di kawasan yang mudah terserang bajir ke tempat yang lebih aman di lantai atas."
Salah satu tujuan wisata seni lainnya di Paris, Musee d'Orsay, sudah lebih dulu tutup sejak hari Kamis.
Sementara layanan perahu wisata menelusuri Sungai Seine sudah ditututp dan beberapa jalanan di Paris tergenang air.
(nwk/nwk)