Bersiul pada Wartawan Wanita, Presiden Filipina Dikritik

Bersiul pada Wartawan Wanita, Presiden Filipina Dikritik

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Jun 2016 15:22 WIB
Bersiul pada Wartawan Wanita, Presiden Filipina Dikritik
Duterte dianggap tidak menghargai wanita karena bersiul pada wartawan wanita (inquirer.net)
Manila - Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte kembali menuai kritikan. Gara-garanya, dia bersiul pada seorang jurnalis wanita saat konferensi pers, yang disiarkan televisi nasional. Duterte dianggap melakukan pelecehan seksual dan tidak menghargai wanita.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/6/2016), Duterte menginterupsi pertanyaan yang diajukan seorang wartawan televisi bernama Mariz Umali, dalam konferensi pers pada Selasa (31/5) malam. Saat itu, Umali tengah bertanya soal anggota kabinet baru Duterte.

Namun Duterte malah mengomentari upaya Umali untuk menarik perhatiannya dan kemudian bersiul serta melontarkan lagu rayuan singkat. Umali melanjutkan pertanyaannya ketika Duterte tersenyum dan wartawan lainnya tertawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Presiden Filipina Didesak Cabut Pernyataan Soal Wartawan Korup Bisa Dibunuh

Dalam wawancara dengan jaringan televisi GMA, tempatnya bekerja pada Kamis (2/6) ini, Umali menyebut komentar Duterte itu sangat tidak pantas. Sementara Umali menyatakan dirinya tidak akan menuntut permohonan maaf dari Duterte dan tidak ingin memperpanjang masalah ini, suaminya yang juga seorang jurnalis, mengkritik Duterte.

"Bersiul pada istri saya (sebagai bentuk ejekan) jelas sebuah kesalahan dalam semua level. Memang ada lelucon yang lucu dan pantas disambut tawa, tapi melecehkan wanita jelas tidak termasuk," sebut suami Umali, Raddy Tima melalui akun Facebook-nya.

Dalam konferensi pers yang sama, Duterte memicu kontroversi lain dengan menyebut para wartawan yang korup, sah untuk menjadi target pembunuhan. Pernyataan itu memicu protes keras dari organisasi media di Filipina.

Baca juga: Presiden Duterte: Filipina Tak Akan Bergantung pada Amerika

Menanggapi kelancangan Duterte terhadap wartawan wanita itu, organisasi pejuang hak wanita menyebut siulan Duterte itu jelas sebagai bentuk pelecehan seksual. "Bersiul seperti itu jelas memperlakukan wanita sebagai objek seks... beberapa orang mengatakan itu lucu, tapi itu salah," tegas Presiden Organisasi HAM lokal WeDpro, Aida Santos, kepada AFP.

"Kata-kata dan tindakannya menguatkan pandangannya terhadap wanita sebagai warga negara kelas dua," sebut Ketua Nasional Asosiasi Wanita Demokrat Sosialis Filipina, Elizabeth Angsioco, kepada AFP.

Mariz Umali dan suaminya (gmanetwork.com)


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads