Seperti dilansir AFP, Jumat (27/5/2016), perolehan delegate Trump saat ini melebihi 1.237 delegate, setelah delegate tak terikat dari negara bagian North Dakota menyatakan akan mendukung Trump. Delegate merupakan perwakilan partai yang mewakili setiap negara bagian dalam pemilihan awal AS.
Batas yang dibutuhkan untuk memenangi pemilihan awal dan menjadi nominasi capres Partai Republik adalah 1.237 delegate yang merupakan separuh dari total 2.472 delegate yang diperebutkan dalam pemilihan awal Partai Republik, dalam beberapa bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian ini luar biasa mengingat Trump yang dianggap orang baru dalam politik, awalnya diremehkan saat mengumumkan maju pencapresan melalui Partai Republik pada Juni tahun lalu. Pada akhirnya, Trump menyingkirkan 16 kandidat Partai Republik lainnya. Awal bulan ini, Trump menjadi satu-satunya kandidat Partai Republik yang tersisa setelah dua pesaing terberatnya, Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Ohio John Kasich, mundur dari pencapresan.
"Orang-orang di belakang saya ini, membawa kita ke puncak, dari North Dakota. Saya merasa sangat terhormat," ucap Trump dalam konferensi pers di Bismarck, North Dakota, yang didampingi 15 delegate Partai Republik yang menyatakan dukungan pada Trump.
Beberapa media AS, dengan mengutip analisis mereka sendiri soal delegate terikat dan delegate tak terikat yang mendukung Trump, menyatakan pada Kamis (26/5) waktu setempat bahwa perolehan delegate Trump telah melebihi batasan 1.237 delegate. Namun demikian Partai Republik belum akan meresmikan hasil itu hingga konvensi nasional partai digelar Juli mendatang. Dalam konvensi, para delegate akan memilih kandidat yang mereka jagokan.
Baca juga: Menang di Washington, Donald Trump Makin Pasti Jadi Capres Partai Republik
Konvensi ini bisa diwarnai lobi politik dan juga perubahan aturan yang bisa membuat delegate yang telah memilih Trump, berubah pikiran dan memilih kandidat lainnya. Menjadi tugas Trump dalam hal ini, untuk bisa menyatukan partai dan memastikan para delegate tetap memilih dirinya dalam konvensi.
Selama ini Trump bersusah payah menarik dukungan dari tokoh penting dan elite Partai Republik, termasuk Ketua DPR AS Paul Ryan yang enggan mendukung Trump. Dua minggu lalu, keduanya bertemu dan pekan ini, berbicara via telepon untuk membahas persatuan partai. Ryan menyatakan, dirinya ingin melihat persatuan yang solid dalam mendukung satu kandidat capres, sebelum menentukan dukungan pada capres itu.
(nvc/ita)