"Saya pikir orang-orang terkadang melihat pada sistem pemilu kami dan mengatakan 'betapa kacaunya'," ucap Obama dalam pertemuan dengan pemimpin muda Vietnam di balai kota Ho Chi Minh City, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/5/2016).
"Tapi biasanya, kami selalu berakhir baik-baik saja karena rakyat Amerika pada dasarnya orang-orang baik ... Terkadang politik kami tidak menampilkan kebaikan dari orang-orangnya," imbuhnya, tanpa merujuk secara spesifik pada kandidat capres tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pembuat kebijakan di kawasan Asia tercengang oleh prospek kebijakan luar negeri Trump yang mengisolasi AS dari negara-negara lain. Banyak yang khawatir Trump akan memicu ketidakamanan di kawasan Asia dengan kebijakannya, jika akhirnya dia terpilih menjadi Presiden AS yang baru.
Ketika ditanya salah satu warga Vietnam yang pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Montana, AS, soal pandangannya mengenai prospek Trump atau kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton maupun Bernie Sanders menggantikannya di Gedung Putih, Obama menjawab dengan diplomatis.
"Biasanya, pada akhirnya para pemilih (di AS) mengambil keputusan yang baik dan demokrasi bekerja. Semuanya akan baik-baik saja. Saya janji," jawab Obama.
Baca juga: Mantan Presiden AS Jimmy Carter Kecam Kampanye Trump yang Sarat Rasialisme
Komentar ini disampaikan Obama sesaat sebelum dirinya mengakhiri kunjungan kenegaraan selama 3 hari di Vietnam. Dalam kunjungan pertamanya ke Vietnam ini, Obama mengumumkan pencabutan embargo senjata yang diberlakukan sejak era Perang Vietnam.
Berulang kali Obama menegaskan bahwa pencabutan embargo itu tidak terkait dengan keagresifan China dalam sengketa Laut China Selatan. Dalam penjelasan terpisah, pejabat Gedung Putih menyatakan pencabutan embargo itu merupakan langkah natural terhadap negara, yang pernah menjadi musuh, namun kini menjadi bagian penting strategi penyeimbangan AS di kawasan Asia-Pasifik, dan juga menjadi mitra perdagangan penting bagi AS.
(nvc/ita)