Peringatan! Siap-siap Masuk Lapas Salemba Jika Tak Bayar Pajak

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak melakukan upaya tegas kepada penunggak pajak, baik perorangan maupun perusahaan. Salah satu langkahnya adalah upaya penyanderaan. Wajib pajak nakal disandera di lapas hingga melunasi pajaknya.

Menurut Kepala P2 Humas Ditjen Pajak Mekar Satria Utama data tahun 2016 Ditjen Pajak, ada 38 wajib pajak yang menunggak pajaknya. 31 Di antaranya adalah pajak badan/perusahaan, sementara tujuh yang lain adalah pajak orang pribadi atau perseorangan.

"Ada dua belas yang sudah kita eksekusi, seluruhnya melunasi. Sementara, lima yang masih disandera," kata Mekar kepada wartawan di Lapas Salemba, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).

Sementara Kepala Lapas Salemba, Abdul Karim mengatakan ada tiga orang wajib pajak yang disandera di Lapas Salemba dan ditempatkan di Blok Saroso lantai 2 Lapas Salemba. Satu dari tiga orang itu merupakan WNA yang sudah menjalani penyanderaan lebih dari enam bulan.

"Sebelum masuk ke lapas, sesuai prosedur, pasti kita cek kesehatan dan lain-lain. Di sini ada tiga wajib pajak yang disandera, satu orang di antaranya merupakan WNA Korea. Sementara dua WNI tersebut salah satunya dirut PT EJ yang berinisal ARF," katanya.

Pihak lapas mengimbau kepada wajib pajak agar segera melunasi tunggakan pajak. Pihak Lapas Salemba bersedia menampung para penunggak pajak sebagai tempat sandera.

"Kita mengimbau agar cepat dilunasi tunggakannya biar bisa keluar dari lapas, namun kita siap menampung penunggak pajak yang nakal agar jera dengan efek seperti ini," tegasnya.

(tor/tor)