Caketum Aziz Syamsuddin: Voting Terbuka Itu Menyimpang!

Munaslub Golkar 2016

Caketum Aziz Syamsuddin: Voting Terbuka Itu Menyimpang!

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 15 Mei 2016 03:04 WIB
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Bali -
Para calon ketua umum (caketum) Partai Golkar beramai-ramai menolak wacana voting terbuka sebagai cara memilih ketua umum Partai Golkar. Caketum Aziz Syamsuddin menilai voting terbuka adalah penyimpangan atas kesepakatan partai.

"Kalau ada pihak-pihak yang menginginkan ini terbuka, ini saya rasa sudah menumpang dari kesepakatan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar," kata Aziz di arena Munaslub Golkar di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5/2016) malam.

Dia menjelaskan, cara voting terbuka sudah ada dalam rancangan tata tertib yang disusun Komite Pengarah (Steering Committee/SC) Munaslub. Rancangan tata tertib itu juga sudah disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat Golkar dan disepakati sebagai cara memilih ketum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila ada pihak yang memaksakan voting terbuka dalam rapat pembahasan tata tertib nanti, maka Aziz akan melawannya. "Tentu akan ada yang memaksakannya secara tertutup," ujarnya.

Menurutnya, pemilihan ketum Golkar harus memuat asas pemilihan yang langsung, umum, bebas, dan rahasia. Dia menyatakan, para caketum juga sudah menyepakati hal itu.

Aziz tak memandang wacana voting terbuka itu bakal terealisasi. Bahkan tanpa perlu ditolak, wacana itu bakal hilang dengan sendirinya.

"Memang tidak perlu ditolak. Memang tidak mungkin diajukan. Secara terbuka itu tidak mungkin," kata Aziz.

Voting terbuka berarti semua pemegang hak suara akan menyatakan ketum pilihannya, semua orang bisa tahu siapa memilih siapa. Cara ini bisa membuat pemilih terintimidasi karena pilihan mereka diketahui semua kelompok yang saling beradu di Munaslub. Bila terintimidasi, maka suara pemilih bisa dibikin serempak layaknya aklamasi atau mufakat yang dipaksakan.

(Baca juga: Pesan Ical ke Caketum Golkar: Yang Menang Harus Merangkul yang Kalah)

Voting tertutup berarti tak ada yang mengetahui pilihan masing-masing pemegang hak suara. Dengan voting tertutup, maka pemilih bisa bebas menentukan tokoh yang diharapkan menjadi Ketum Golkar. Entah voting tertutup atau voting terbuka menjurus aklamasi, penentuannya akan ada di rapat nanti.
(dnu/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads