Hal ini dikarenakan pemerintah Iran gagal mencapai kesepakatan dengan Saudi mengenai pengaturan jemaah hajinya untuk musim haji yang akan digelar September mendatang. Menteri Kebudayaan Iran Ali Jannati menyampaikan hal tersebut kepada kantor berita resmi Iran, IRNA hari ini.
Bulan lalu, delegasi Iran telah melakukan pembicaraan selama empat hari di Saudi guna mencapai kesepakatan soal haji. Namun dengan ditutupnya misi diplomatik Saudi di Irak sejak Januari lalu, dan dihentikannya penerbangan maskapai Iran ke Saudi, pembicaraan itu pun menemui jalan buntu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pejabat-pejabat Saudi mengatakan bahwa jemaah kami harus pergi ke negara lain untuk membuat aplikasi visa mereka," cetus pejabat tinggi Iran itu.
Pemerintah Iran bersikeras agar Saudi mengeluarkan visa lewat kedutaan Swiss di Teheran, Iran. Kedutaan Swiss memang telah menangani kepentingan Saudi sejak pemerintah Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari lalu, menyusul penyerbuan para demonstran Iran ke misi-misi diplomatiknya. Penyerbuan massa tersebut sebagai luapan kemarahan atas eksekusi mati yang dilakukan otoritas Saudi terhadap seorang ulama Syiah terkemuka.
Hubungan Iran dan Saudi juga telah dilanda ketegangan sejak tragedi Mina tahun lalu, yang menewaskan ribuan jamaah haji asing, termasuk 464 jemaah asal Iran.
(ita/ita)