JK mengatakan, belakangan ini umat Islam dirundung kesedihan. Pasalnya, aksi teror yang mengatasnamakan Islam kian marak terjadi.
"Hari-hari ini, tahun-tahun ini, apabila kita berbicara umat Islam selalu diliputi kesedihan. Setiap hari apa yang kita lihat hanyalah bom, perang, konflik di berbagai negara-negara Islam," ujar JK dalam pidato pembukaan International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) yang digagas PBNU di Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini yang kita saksikan adalah hijrahnya orang-orang Islam dari negara-negara yang indah, Suriah, Irak, Libya dan sebagainya berlindung di negara non-Islam di Eropa. Sungguh tragis memang apa yang terjadi hari ini dan semua itu tentu bagian apa yang harus kita selesaikan, bukan hanya dibicarakan pada di kalangan kita semua," ujar JK.
Kini, lanjut JK, dunia seolah dihadapkan pada ketakutan atas Islam (Islamophobia). Jelas paham ini dirasa menyudutkan umat Islam. Namun, sambung JK, ketakutan itu terobati ketika Shadiq Khan terpilih menjadi Wali Kota London beberapa hari lalu.
"Paham yang tentu mendeskreditkan Islam, walaupun kita cukup berbahagia beberap hari yang lalu umat Islam jadi Wali Kota London. Artinya dengan segala kampanye anti-Islam tetap juga yang baik itu menjadi pemimpin," katanya.
![]() |
Baca juga: Sadiq Khan, Wali Kota Muslim Pertama London
"Bagian yang positif daripada semua ketakutan-ketakutan kepada umat seperti itu. Namun apabila kita lihat itu tentu bukan hal yang baru dalam Islam. Tapi tentu kita tidak inginkan sejarah masa lalu tetap menjadi kejadian pada dewasa ini," imbuh JK.
"Apa yang menyebabkan kekhawatiran saat ini? Radikalisme dalam berpikir hal yang biasa dalam setiap negara, setiap bangsa. Yang dikhawatirkan adalah radikalisme dalam bertindak yang berbentuk teror, perang, konflik dan sebagainya. Itulah yang menjadi kekhawatiran dunia dan kita semuanya," pungkasnya. (jor/aws)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini