Mengenal Rustam Effendi, Wali Kota Jakut yang 'Bersitegang' dengan Ahok

Mengenal Rustam Effendi, Wali Kota Jakut yang 'Bersitegang' dengan Ahok

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Senin, 25 Apr 2016 13:05 WIB
Wali Kota Rustam Effendi/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Nama Rustam Effendi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara sedang hangat diperbincangkan. Terutama setelah curahan hatinya terkait kecurigaan bermain politik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di akun Facebook miliknya mencuat.

Siapa sebenarnya Rustam? Rustam Effendi lahir di Jakarta pada tanggal 13 Oktober 1960.

Rustam mengawali kariernya di birokrasi Ibu Kota dari pegawai harian lepas (PHL) di kantor Kelurahan Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Jenjang kariernya terus moncer hingga menduduki jabatan strategis di kursi birokrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2014, Rustam pernah menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Pusat. Namun saat Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah diangkat oleh Gubernur DKI yang kala itu dijabat Joko Widodo menjadi Sekretaris DKI, Rustam ditunjuk menjadi Plt Wali Kota Jakarta Pusat.

Baca juga: Ahok Lantik Wali Kota dan Ribuan PNS DKI: Laporkan Kalau Ada yang Main Uang


Selanjutnya, Rustam ditunjuk oleh Ahok menjadi Wali Kota Jakarta Utara pada tanggal 2 Januari 2015. Adapun pangkat dan golongan Rustam saat ini adalah Pembina Tingkat I (IV/b).

Selama kepemimpinannya, Rustam telah melakukan penertiban di sejumlah wilayah utara Jakarta, seperti di Jalan Tubagus Angke, Kali Karang, Kali Cakung Lama dan Anak Kali Ciliwung Ancol. Ia juga ikut menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo serta Pasar Ikan tahun ini yang sempat mengundang banyak pro dan kontra.

Ahok juga pernah memuji prestasi Rustam. Pada 13 Agustus 2015, misalnya, Ahok menyebut kinerja Rustam di Jakarta Utara masih baik sehingga rencana merotasinya menjadi Wali Kota Jakarta Barat dia urungkan.

Baca Juga: Ahok: Wali Kota Jakbar Banyak Jebakan Batman, Jakpus Hampir Saya Pecat

Kini, Rustam tengah dirundung gundah gulana. Hal ini bermula saat rapat penanganan pascabanjir di Ruang Smart City Balai Kota, Jumat (22/4/2016), Ahok menuding Rustam sebagai kompatriot bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.

Awalnya, Ahok mengemukakan ide agar saluran air dari Ancol diteruskan sehingga menyambung sampai Pasar Ikan. Dengan demikian, diharapkan kawasan pintu airΒ  Ancol tak bakal banjir.

Ahok kesal lantaran Rustam tidak segera menindaklanjuti usulan penertiban saluran air dari Ancol untuk diteruskan menyambung ke Pasar Ikan. Ahok menduga, Rustam sekubu dengan Yusril.

"Aduh, ini Pak Wali kota ini saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu wah ngeyelnya ngeles," kata Ahok kesal kepada Rustam.

"Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini, supaya...," tuding Ahok namun tak melanjutkan kalimatnya.

Mendengar itu, Rustam terlihat menggerakkan tangannya ke arah Ahok, gestur menolak tudingan tersebut. Belakangan, Ahok menyebut apa yang dikatakannya hanya candaan saja.

Namun Rustam kemudian curhat dalam sebuah tulisan panjang berjudul 'Bekerja dengan Hati, Suatu Ironi' di akun Facebook pribadinya.

Rustam menegaskan dia sudah bekerja sepenuh hati untuk warga Jakarta Utara. Kecurigaan Ahok terasa sangat menyakitkan baginya. Apalagi kecurigaan itu diumbar di muka publik.

Baca Juga: Cerita Ahok Soal Walkot Jakarta Utara dan Geng Golf di Pemprov DKI

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada atasan, yakni Ahok. "Berbeda dengan tuduhan yg menjurus fitnah apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yg SANGAT MENYAKITKAN," demikian tulisnya seperti dikutip detikcom pada Sabtu (23/4).

Setelah masalah candaan tentang kubu Yusril selesai, Ahok kembali melempar peluru yaitu tentang geng golf Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Wali Kota Jakut Curhat di FB, Ahok: Saya Bercanda tapi dia Berpolitik (aws/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads