Seperti dilansir CNN, Rabu (20/4/2016), juru bicara Trump, Katrina Pierson, menanggapi pernyataan penyiar berita CNN Ashleigh Banfield soal insiden salah ucap Trump yang disebutnya sebagai blunder parah di AS ini.
"Setelah Anda menghadiri sejumlah acara dalam waktu singkat, orang seringkali salah ucap," sebut Pierson kepada CNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ups... Donald Trump Salah Sebut Tragedi 9/11 sebagai 7/11
Insiden salah ucap itu terjadi ketika Trump berkampanye di Buffalo, New York pada Senin (18/4) malam waktu setempat. Kampanye itu dilakukan menjelang pemilihan awal di New York pada Selasa (19/4), yang hasilnya menyatakan Trump menang mudah atas dua persaingnya di Partai Republik.
"Saya melihat polisi kita dan petugas pemadam kebakaran turun saat 7/11, mereka turun ke World Trade Center (WTC), segera setelah mulai ambruk. Dan saya melihat orang-orang terhebat beraksi," sebut Trump dalam pidatonya pada Senin (18/4).
Trump tampaknya tidak menyadari kesalahan pengucapannya saat itu, terbukti dia tidak mengkoreksi pernyataannya yang salah. Serangan ke WTC terjadi pada 11 September 2001 atau biasa disebut tragedi 9/11.
Insiden semacam ini juga terjadi ketika Trump berbicara soal isu aborsi dalam kampanye bulan lalu. Saat itu, Trump menyerukan agar wanita yang melakukan aborsi harus dihukum. Mengklarifikasi pernyataan itu, Pierson berulang kali menekankan bahwa maksud Trump ialah hukuman harus diberikan kepada wanita yang melakukan aborsi dengan prosedur yang melanggar hukum.
Baca juga: Donald Trump Menang Mudah di New York, Hillary Clinton Ungguli Sanders
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini