Di Malang, Bantaran Sungai Terbengkalai Diubah Jadi Taman Cantik Seperti ini

Mencari Cagub Terbaik DKI

Di Malang, Bantaran Sungai Terbengkalai Diubah Jadi Taman Cantik Seperti ini

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 18 Apr 2016 11:34 WIB
Foto: M Aminudin/detikcom
Malang - Bantaran Sungai Amprong mengalir di wilayah Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang, kini beralih fungsi menjadi sebuah taman edukasi dan ruang santai bagi masyarakat. Lokasi ini tepatnya berada di RW 03, Kelurahan/Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Lahan dulunya kumuh, banyak ditumbuhi tanaman liar, serta menjadi tempat pembuangan sampah, disulap warga melalui swadaya.

"Selama empat bulan kami membuat taman ini secara gotong royong. Dananya swadaya dari masyarakat," cerita Ketua RW setempat, Agus Surahman, Minggu (17/4/2016).

Ide menciptakan ruang terbuka hijau berawal dari keprihatinan warga. Kampung padat penduduk dihuni kurang lebih 350 KK tersebar di 8 RT tersebut, tidak memiliki ruang publik, apalagi tempat bermain bagi anak-anak, dikarenakan keterbatasan lahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pertemuan rutin, kami coba gagas memanfaatkan lahan dekat sungai ini. Tanah ini milik Dinas Pengairan Pemprov Jatim, kami mencoba untuk meminta izin mengubahnya jadi ruang terbuka hijau. Ternyata disetujui, mau tidak mau kita harus bekerja. Karena usulan dari, dananya pun secara gotong royong. Begitu juga selama pengerjaannya," beber Agus.

Foto: M Aminudin/detikcom

Konsep desain taman dibuat sedemikian rupa. Lahan sepanjang kurang lebih 172 meter persegi, diubah menjadi sarana prasarana yang layak. Beragam taman dibuat, termasuk gazebo, tempat duduk permanen dan kayu yang langsung menghadap ke aliran sungai. Kebetulan Sungai Amprong mengalir tepat di sebelah selatan permukiman warga. Beragam jenis tanaman berada di taman-taman kecil, yang terbangun sesuai dengan wilayah RT setempat.

"Kami desain sendiri, gazebo, serta taman. Rencananya tahap kedua, akan kami tambah ruang bermain bagi anak-anak," ujar Agus didampingi warga.

Meski begitu, warga tidak menutup mata adanya dukungan pendanaan dari pemerintah daerah, yakni sebesar Rp 20 juta bersumber dari PAK APBD Kota Malang. "Jika ditotal, taman ini menghabiskan dana hampir Rp 200 juta. Dukungan dari pemerintah Rp 20 juta, sisanya warga gotong royong mengumpulkan dana," aku Agus seraya bangga.

Selama empat bulan,lanjut Agus, nyaris tidak berhenti warganya bergotong royong. Beruntung, sejumlah warga RW 03, memiliki ketrampilan dalam bidang pertukangan. Sehingga, tidak satupun pembangunan taman memanjang di bantaran sungai melibatkan atau mempekerjakan orang luar.

"Kalau sore dan malam. Semua warga duduk-duduk disini. Sekarang kami punya tempat terbuka yang aman, nyaman, dan asri," sebut Agus.

Dikatakan, bahwa kegotong-royongan warganya mampu mewujudkan taman ini. Padahal, jauh sebelumnya, tidak pernah terpikirkan untuk melakukan hal seperti ini. "Kami ini tinggal dengan permukiman padat. Bersebelahan dengan sungai, kalau tidak begini. Kasihan anak-anak dan warga yang ingin bersantai, serta memiliki lingkungan yang sehat," kata dia.

Wali Kota Malang Moch Anton datang meresmikan taman edukasi ciptaan warga RW03, Minggu (17/4) siang. Dia mengapresiasi, sudah terjadinya perubahan mindset dari masyarakat dalam mencintai lingkungan. Sejak awal menjabat pria yang akrab disapa Abah Anton ini terus berupaya keras mengubah perilaku masyarakat Kota Malang. Konsep pembangunan berbasis lingkungan, pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai saran edukasi dan wisata gratis menjadi prioritasnya.

"Selama ini bantaran sungai tidak dimanfaatkan, akan lebih membahayakan lagi. Seperti dibangun permukiman liar, jadi dengan adanya taman edukasi ini sudah menunjukkan masyarakat mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik," ungkap Anton usai peresmian taman.

Menurutnya, ini merupakan contoh perubahan perilaku masyarakat di bantaran sungai. Karena telah banyak pemukiman di wilayah sama, sering menjadi korban bencana alam. Dirinya sudah lama, mendorong warga tinggal di bantaran sungai untuk menempati rumah susun. Nantinya tempat tinggalnya dijadikan fasilitas publik yang baik.

"Seperti ini bisa dijadikan contoh, untuk memanfaatkan lingkungan yang ada. Bantaran sungai tidak lagi membahayakan, namun dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau dan wisata. Makanya tadi saya sampaikan, warga rumahnya jangan membelakangi sungai. Karena jika begitu, kepedulian akan lingkungan akan tidak ada. Membuang sampah seenaknya dan tidak merawat. Coba jika rumahnya menghadap ke sungai, akan tergerak untuk melestarikan dan membersihkan," beber politikus PKB ini.

Anton mengatakan, ke depan Sungai Amprong bisa dijadikan destinasi wisata. Warga RW03 bisa mengawalinya, setelah sukses menciptakan taman edukasi ini.

"Grand design pembangunan ke depan untuk wilayah timur sudah ada. Master plan kami siapkan, siapapun nanti wali kotanya harus menjalankan mimpi pembangunan ini. Sungai Amprong nantinya menjadi destinasi wisata, warga dapat membuat perahu, atau membangun wisata kuliner di bantaran sungai," jelasnya.

Foto: M Aminudin/detikcom

Anton mengaku, sebelum taman ini diresmikan, beberapa kali dirinya hadir di tempat tersebut secara informal. Dia memberikan spirit kepada warga yang sudah dapat mengubah pola pikir untuk mencintai lingkungan sekitarnya. Dia sangat mengharapkan, warga lain juga menempati permukiman di bantaran sungai, bisa mencontoh RW 03, dalam memanfaatkan lahan sebagai tempat publik yang sehat.

"Kami sangat mengapresiasi, ini bagus. Karena banyak daerah lain, warganya tinggal di bantaran sungai," tutup Anton.

Anton termasuk salah satu kepala daerah yang giat membenahi kota. Selain dia, ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerah antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo,Β  Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah.

Memang tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika mereka maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik? (gik/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads