Meski rumah-rumah yang didominasi dari kayu bergaya tradisional di kawasan tersebut sebagian masih ada yang kokoh berdiri, namun tidak sedikit dari penghuninya yang kesulitan hidup di tempat penampungan. Sebagian besar dari mereka juga tidak membawa perlengkapan yang memadai, salah satunya seperti yang dituturkan oleh Seiya Takamori (52).
"Saya tidur di dalam mobil dan tenda ini pada siang hari," terang Takamori sambil menunjuk ke salah satu tempat penampungan yang terdiri dari terpal berwarna biru sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Minggu (17/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi pengungsi gempa Kumamoto Jepang (AFP Photo/Kazuhiro Nogi) |
Hal senada juga disampaikan tetangganya, Masanori Matsuda (59). Dia mengungkapkan saat gempa pertama terjadi bangunan rumahnya tidak terkena dampak terlalu parah, namun saat gempa susulan terjadi rumahnya menjadi hancur dan banyak warga yang panik lari keluar rumah tanpa sempat membawa berbagai kebutuhan dasar.
"Saya perlu baterai untuk mengisi daya ponsel saya. Saya juga butuh ke toilet. Saya takut jika pergi ke toilet rumah nanti sewaktu-waktu ada gempa susulan lagi, tapi saya juga tidak bisa menahannya. Jadi saya ambil ember isi air dari sini dan beranikan diri ke toilet rumah," terangnya.
Pengungsi tulis butuh air minum (Jiji Pers/AFP) |
Kesulitan seperti ini juga tampak dari sebuah foto yang diambil dari udara. Dalam gambar tersebut menunjukkan para pengungsi butuh air minum. Hal tersebut disampaikannya melalui tulisan yang ditulis dengan kapur di tengah mobil-mobil yang terparkir di halaman sekolah.
"Nomimizu kudasai (Tolong beri kami air minum)," tulis salah satu tulisan di halaman SMP Konan di Kumamoto.
Gempa menghancurkan berbagai fasilitas di Kumamoto Jepang (Jiji Pers/AFP) |
Para pejabat setempat juga telah memperingatkan sewaktu-waktu bisa terjadi longsor di lereng bukit akibat hujan yang mengguyur semalam. Saat ini total ada lebih dari 90 ribu orang yang telah dievakuasi, termasuk 300 orang dari daerah yang letaknya dekat dengan bendungan rawan runtuh.
Berdasarkan informasi juga sedikitnya ada 500 orang masih terjebak di desa-desa terpencil daerah pegunungan. Permukiman tersebut hanya bisa diakses melalui helikopter akibat jalannya terputus bencana longsor.
Gempa menghancurkan berbagai fasilitas di Kumamoto Jepang (Jiji Pers/AFP) |
Saat ini pasukan militer Amerika Serikat (AS) telah bergabung dengan regu penyelamat untuk berbalapan dengan waktu mencari orang-orang yang kemungkinan masih terjebak. AS telah menetapkan hampir 50 personel dan tenaga medis di Jepang. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengungkapkan ada 25 ribu tentara, petugas pemadam kebakaran, petugas medis dan pesonel penyelamatan lainnya yang akan bergabung dengan anggota militer AS.
"Menteri Pertahanan kami memberitahu saya bahwa militer AS akan bantu menyediakan transportasi udara. Kami sangat berterima kasih atas tawaran itu," kata Abe. (aws/nrl)












































Kondisi pengungsi gempa Kumamoto Jepang (AFP Photo/Kazuhiro Nogi)
Pengungsi tulis butuh air minum (Jiji Pers/AFP)
Gempa menghancurkan berbagai fasilitas di Kumamoto Jepang (Jiji Pers/AFP)
Gempa menghancurkan berbagai fasilitas di Kumamoto Jepang (Jiji Pers/AFP)