Obama Kritik Ide Donald Trump Paksa Meksiko Bayar Tembok Perbatasan

Obama Kritik Ide Donald Trump Paksa Meksiko Bayar Tembok Perbatasan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Apr 2016 13:30 WIB
Donald Trump (REUTERS/Darren Hauck)
Washington - Presiden Amerika Barack Obama menyinggung rencana Donald Trump soal tembok perbatasan Meksiko. Terlebih setelah Trump menyatakan akan memaksa Meksiko membayar tembok itu, dengan menyandera uang yang dikirimkan warganya dari wilayah AS.

Trump yang menjadi kandidat terdepan pencapresan Partai Republik ini, menjanjikan akan membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko. Trump juga menyerukan akan memaksa otoritas Meksiko untuk membayar pembangunan tembok yang diperkirakan butuh biaya US$ 8 miliar.

Bahkan dalam memo kepada media AS The Washington Post, Trump menyatakan dirinya akan memaksa Meksiko dengan mengancam untuk memutus aliran miliaran dolar AS yang dikirim oleh para imigran Meksiko di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hanya menjadi salah satu contoh sesuatu yang tidak dipikirkan secara menyeluruh dan terutama hanya menjadi bahan konsumsi politik," sebut Obama dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Rabu (6/4/2016).

"Gagasan bahwa kita akan melacak setiap aliran uang yang dikirim ke Meksiko melalui Western Union: semoga beruntung," imbuhnya.

Baca juga: Donald Trump dan Hillary Clinton Kompak Kalah di Wisconsin

Pengiriman uang merupakan salah satu sumber pendapatan terpenting Meksiko, setelah minyak dan pariwisata. Pada tahun 2014, lebih dari US$ 24 miliar dialirkan ke Meksiko dari luar negeri, tidak hanya dari AS tapi juga dari imigran Meksiko di negara lain, seperti Inggris dan Kanada.

Obama menyebut, memutus aliran pengiriman uang yang kebanyakan datang dari imigran legal yang berniat mengirim uang kepada keluarganya, tentu akan sangat tidak praktis. Kebijakan itu, sebut Obama, sangat tidak matang dan berpotensi memicu robohnya perekonomian Meksiko yang justru akan memicu lebih banyak imigran ke AS untuk mencari kerja.

Ditambahkan Obama, orang-orang banyak berharap agar presiden AS dan pejabat terpilih lainnya menangani persoalan serius dengan kebijakan efektif yang telah diperiksa, dianalisis dan matang.

"Mereka tidak mengharapkan gagasan setengah jadi keluar dari Gedung Putih. Kita tidak bisa melakukan itu," tandasnya.

Baca juga: Obama: Menghancurkan ISIS Masih Jadi Prioritas Utama

(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads