"Mereka yang berusaha menguliahi kita soal demokrasi dan HAM, harus terlebih dulu merenungkan rasa malu mereka," tegas Erdogan dalam pertemuan Bulan Sabit Merah Turki di Ankara, seperti dilansir AFP, Selasa (5/4/2016).
Pekan lalu, Presiden AS Barack Obama memperingatkan pendekatan Turki terhadap media, yang disebut semakin mengarah ke bentuk sangat mengganggu. Komentar itu membuat Erdogan tersinggung dan mengkritik Obama karena berbicara di belakangnya, padahal keduanya baru bertemu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Disindir Obama Soal Kebebasan Pers di Turki, Erdogan Tersinggung
Pemerintah Turki selama ini dituding semakin otoriter dan kerap memberangus kritikan media, termasuk juga menggugat kritikan yang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari anggota parlemen, akademisi, pengacara dan lembaga swadaya masyarakat.
Baru-baru ini, dua jurnalis dari surat kabar oposisi ternama Turki, Cumhuriyet, terancam hukuman penjara seumur hidup. Keduanya didakwa membocorkan rahasia negara, melalui sebuah artikel yang dianggap menuding pemerintah secara ilegal menyalurkan senjata ke pemberontak Suriah.
Pada Senin (4/4), Erdogan menegur Pengadilan Konstitusional Turki karena mengizinkan kedua jurnalis itu bebas selama disidang. Kedua jurnalis itu telah mendekam selama 3 bulan di penjara, sebelum sidang dimulai. Erdogan menyebut Pengadilan Konstitusional mengkhianati keberadaannya sendiri.
Kegeraman Erdogan muncul setelah media Jerman Der Spiegel merilis ulasan mendalam yang mengkritik Erdogan beberapa waktu lalu. Ulasan itu mencantumkan karikatur Erdogan, yang disebut Der Spiegel sebagai 'the wild man of the Bosphorus', sedang mengepalkan tangan seperti akan menonjok dengan judul "Teman yang menakutkan: Upaya pemberantasan Presiden Erdogan terhadap kebebasan dan demokrasi."
Baca juga: Erdogan Akan Terus Tuntut Orang-orang yang Menghinanya
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini