Ke Filipina, Menlu RI Intensifkan Komunikasi Soal 10 WNI yang Disandera

Ke Filipina, Menlu RI Intensifkan Komunikasi Soal 10 WNI yang Disandera

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Sabtu, 02 Apr 2016 06:41 WIB
Menlu RI (kanan) bertemu dengan Menlu Filipina/Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Jakarta - Pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf terus dilakukan Pemerintah RI. Untuk itu, komunikasi dengan Pemerintah Filipina terus dilakukan.

Demi mengintensifkan komunikasi, pada Jumat (1/4) pagi, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertolak menuju Manila, Filipina. Di Manila, Retno bertemu dengan Menlu Filipina, Jose Rene D Almendras.

"Menlu Retno dan Menlu Filipina di Manila (1/4) intensifkan komunikasi dan koordinasi terkait penyanderaan 10 WNI," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Sabtu (2/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Pemerintah RI Minta Filipina Jamin Keselamatan 10 WNI yang Disandera

Diberitakan sebelumnya, di tengah tawaran militer dan polisi Indonesia untuk membantu upaya penyelamatan 10 sandera oleh Abu Sayyaf, militer Filipina atau disebut the Armed Forces of the Philippines (AFP) menyatakan tidak memerlukan bantuan tersebut.

"Dalam konstitusi, kami tidak diizinkan kekuatan militer (negara lain) di sini tanpa perjanjian," ucap juru bicara AFP Kolonel Restituto Padilla, seperti dilansir inquirer.net, Kamis (31/3).

Baca Juga: Kepala BIN: 10 WNI Disandera Secara Terpisah oleh Kelompok Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf memberikan ultimatum pembayaran tebusan bagi 10 WNI yang disandera yang harus dibayarkan paling telat pada 8 April 2016. Para penyandera meminta tebusan 50 juta peso, atau sekitar Rp 15 miliar. Apabila tidak dipenuhi maka sandera akan dibunuh.

Sepuluh WNI ini adalah awak kapal tug boat Brahma 12 yang menarik kapal tongkang Anand 12 yang berisi 7.000 ton batubara. Tugboat dilepaskan tetapi kapal Anand 12 dan 10 WNI disandera. (yds/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads