"Harus ada sejumlah bentuk hukuman," kata Trump dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Rabu (30/3).
Hal itu disampaikan Trump untuk menjawab pertanyaan dari pembaca acara MSNBC Chris Matthews yaitu 'Apakah Anda percaya dengan hukuman untuk aborsi, ya atau tidak?'. Demikian dilansir AFP, Kamis (31/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, turut mengomentari pernyataan Trump itu. "Hanya ketika Anda pikir itu tidak bisa lebih buruk. Pernyataan mengerikan," ucap Clinton melalui Twitter-nya.
Dia dan anggota parlemen Demokrat adalah pembela hak perempuan untuk melakukan aborsi. Prosedur medis masih ditentang keras oleh banyak Partai Republik, empat dekade setelah Mahkamah Agung AS menegaskan legalitas nasional.
Pihak kampanye Trump kemudian mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa aborsi harus dilarang oleh pengadilan federal atau negara AS. "Dokter atau orang lain yang melakukan tindakan ilegal ini pada seorang wanita akan bertanggung jawab secara hukum, bukan wanitanya," demikian disampaikan.
"Wanita itu adalah korban dalam kasus ini seperti kehidupan di rahimnya. Posisi saya tidak berubah -.Seperti Ronald Reagan, saya pro-kehidupan dengan pengecualian," lanjutnya. (hty/dha)