"Ragam sampah ini memang selalu menumpuk pascabanjir. Sekarang paling parah. Banyak sekali sampahnya," kata Dabas (56), warga Kampung Leuwibandung, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat menggelar aksi bersih-bersih sampah di Jembatan Cijagra, Selasa (21/3/2016).
Sungai Cikapundung di kawasan ini beradaΒ di dua wilayah yaitu Kampung Leuwibandung (Kecamatan Bojongsoang) dan Kampung Cijagra (Kecamatan Dayeuhkolot). Dua daerah tersebut masuk area perbatasan dengan Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuyu Wahyu (65), warga Kampung Cijagra, mengutarakan respons serupa. "Bukan soal bau busuk saja, sampah-sampah ini menjadi sumber penyakit. Warga setempat terancam kesehatannya," ujar Yuyu.
Sudah satu minggu ini hamparan sampah menutupi permukaan Sungai Cikapundung. Setiap hari warga berupaya mengangkat sampah agar arus sungai kembali normal. "Selama ini, kami mandiri saja sedikit-sedikit menyingkirkan sampah sebanyak ini," ucap Yuyu.
Lautan sampah menggenangi Cikapundung ini diperkirakan sepanjang 40 meter dengan lebar 20 meter. Limbah didominasi jenis sampah anorganik seperti kantong kresek, botol plastik dan kaleng. Selain itu, banyak bekas wadah makanan atau styrofoam, kayu, busa, kardus, kain dan lainnya.
Ketebalan padatnya sampah ini diperkirakan sekitar satu meter. Saking tebalnya, warga bisa berjalan di tumpukan-tumpukan sampah. (bbn/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini