Duel Hillary vs Trump Menuju Gedung Putih Makin Tak Terelakkan

Duel Hillary vs Trump Menuju Gedung Putih Makin Tak Terelakkan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 16 Mar 2016 18:27 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Washington, - Hillary Clinton mengambil langkah maju monumental menuju pencalonan dirinya sebagai calon presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Begitu pula dengan Donald Trump, yang langkahnya makin tak terbendung untuk menjadi capres Partai Republik.

Trump berhasil memenangi pemilihan awal di Illinois, North Carolina dan Florida pada Selasa, 15 Maret waktu setempat. Meski dalam pemilihan awal di Ohio, miliarder berumur 69 tahun itu kalah dari rivalnya, John Kasich yang menjabat Gubernur Ohio.

"Ini malam yang menakjubkan," kata Trump kepada para pendukung setelah kemenangannya tersebut. "Kita akan menang, menang, menang dan kita tak akan berhenti," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump memang masih harus berjuang untuk mendapatkan 1.237 delegate, yang diperlukan untuk menghindari penantang dalam konvensi nominasi Republik yang akan digelar Juli mendatang di Cleveland. Namun sejauh ini, Trump tetap menjadi kandidat paling unggul di Republik. Terlebih setelah mundurnya rivalnya, Senator Marco Rubio menyusul kekalahannya di negara bagian asalnya, Florida.

Akan halnya Hillary, dominasinya makin menguat setelah mengalahkan rivalnya, Bernie Sanders di Florida, North Carolina, Ohio dan Illinois. Sanders kini menghadapi tugas yang nyaris mustahil untuk mengejar perolehan delegate Hillary.

"Kita bergerak makin dekat untuk mendapatkan nominasi partai Demokrat dan memenangkan pemilihan ini pada November," kata Hillary.

"Ketika kita mendengar seorang kandidat presiden menyerukan pengusiran 12 juta imigran, pelarangan semua muslim masuk ke AS -- ketika dia mendukung penyiksaan, itu tidak membuatnya kuat. Itu membuatnya salah," ujar Hillary menyindir Trump yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial.

Namun pesan-pesan kontroversial Trump itu, terlebih mengenai para imigran, mendapat dukungan dari banyak warga AS, bahkan para pemilih Demokrat. "Kita tidak butuh semua orang-orang ilegal itu," cetus Katharine Berry, pemilih Demokrat. "Mereka mengambil pekerjaan kita, mereka mendapatkan semua hak, warga Amerika tak punya hak," ujar wanita berumur 69 tahun itu.

"Saya memilih Demokrat sekarang. Namun jika Trump menang, maka saya akan memilih dia dalam pemilihan umum nanti," imbuhnya.

Jadi, akankah duel Hillary-Trump menjadi kenyataan? Kita tunggu saja. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads