Polisi Tembak 2 Gembong Perampok Sadis di Palembang yang Buron Selama 4 Bulan

Polisi Tembak 2 Gembong Perampok Sadis di Palembang yang Buron Selama 4 Bulan

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Rabu, 16 Mar 2016 08:49 WIB
Foto: istimewa
Palembang - Dua gembong perampok sadis yang menembak korbannya di Palembang berhasil dibekuk. Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan dengan senjata api yang mereka miliki.

Demikian disampaikan, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede kepada detikcom, Rabu (16/3/2016). Maruly menjelaskan, kedua tersangka itu adalah, Amir (32) Limin (39) keduanya bandit Palembang.

"Mereka selama ini sudah menjadi DPO selama empat bulan. Mereka kabur dari Palembang setelah gagal merampok uang Rp 200 juta. Namun korbannya seorang  ibu dan anaknya dengan sadis mereka tembak," kata Maruly.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maruly menyebutkan, kedua tersangka ini disergap pada Selasa (15/3/2016) pukul 21.30 WIB di kawasan Kertapati Palembang. Saat disergap keduanya mencoba melakukan perlawanan dengan senjata api.

"Namun tim kita berhasil lebih cepat untuk melumpuhkan keduanya. Dari tangan tersangka, kita menyita satu pucuk pistol ilegal yang tersangka miliki," kata Maruly.

Kedua tersangka ini, lanjut Maruly, terlibat perampokan pada Senin 26 Oktober 2015. Siang itu pemilik toko di Jl Abi Cusno Kel Kemang Agung, Palembang keluar membawa uang Rp 200 juta.

Pemilik toko ibu Tjun Anyen bersama anaknya Hendra akan menyetorkan uang tersebut ke bank. Tanpa disadari, kedua ibu dan anak ini sudah diintai komplotan Limin (39). Mereka berjumlah 4 orang, Limin, Amir,  Dian, dan Jaya  yang membuntuti dengan dua sepeda motor.

Setelah membuntuti targetnya, lanjut Maruly, kawanan bandit ini lantas menghentikan mobil korban. Mereka menodongkan senjata agar korban menyerahkan uangnya  Rp 200 juta itu. Tetapi korban tetap mempertahankan uangnya.

"Dengan sadis mereka menembak 4 kali ke arah ibu Tjun, tiga peluru bersarang di bagian pahanya dan satu peluru di liang pinggul. Begitu juga anaknya Hendra mereka tembak di lengan kirinya," kata Maruly.

Saat terjadi perampokan itu, korban berteriak histeris dan mengundang kerumunan warga. Kawanan bandit ini kabur tanpa berhasil menggondol uang Rp 200 juta tersebut. Apes, satu di antaranya berhasil dibekuk warga.

"Satu orang pelaku Jaya jadi bulan-bulanan warga saat itu. Pelaku saat itu babak belur dihakimi massa. Sedangkan 3 pelaku berhasil kabur," kata Maruly.

Setelah ketiganya kabur, lanjut Maruly, pada Desember 2015 lalu satu tersangka Dian berhasil dibekuk. Sedangkan Amir dan Limin saat itu masih tetap diburu.

"Belakangan kedua muncul lagi setelah buron selama 4 bulan. Mereka berhasil kita bekuk dan dilumpuhkan," tutup Maruly. (cha/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads