Mendagri Jerman: Dokumen-dokumen Berlogo ISIS Bisa Diasumsikan Asli

Mendagri Jerman: Dokumen-dokumen Berlogo ISIS Bisa Diasumsikan Asli

BBC World - detikNews
Jumat, 11 Mar 2016 15:22 WIB
Jakarta -

Ribuan dokumen berlogo ISIS muncul di dunia maya.

Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan berkas-berkas curian berisi ratusan nama anggota dan pendukung ISIS yang baru direkrut dapat diasumsikan sebagai dokumen asli.

Dokumen yang diperoleh media Jerman dan Inggris itu merupakan semacam formulir yang memuat sedikitnya 22.000 identitas pendukung ISIS di 50 negara. Selain identitas, formulir itu mencakup alamat dan nomor telepon mereka.

Para pejabat Jerman sedang berupaya memastikan apakah dokumen itu asli atau tidak.

Dokumen-dokumen yang memuat nama dan alamat para pendukung ISIS di berbagai negara itu tengah diperiksa keasliannya.

"Biro investigasi Jerman bertindak dengan asumsi bahwa dokumen-dokumen ini otentik. Melalui dokumen-dokumen itu, kami bisa meningkatkan pemahaman mengenai struktur organisasi teror ini," kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere.

Menurut De Maiziere, berkat dokumen-dokumen yang diduga milik ISIS itu pula, kaum muda akan semakin tersadarkan bahwa mereka tidak akan berbuat baik dengan mengikuti organisasi kriminal.

Berkas-berkas berisi ribuan identitas pendukung ISIS telah dimunculkan di internet oleh laman berita asal Qatar, Zaman Al-Wasl. Salah satu dokumen berbahasa Arab merujuk kepada seorang warga Jerman yang "ingin menjadi pengebom bunuh diri".

Sumber dokumen

Sky News, yang memperoleh dokumen-dokumen tersebut, mengaku mendapatkannya dari seorang pria bernama Abu Hamed, seorang anggota milisi ISIS yang kecewa dengan kepemimpinan ISIS dan mencuri dokumen-dokumen ISIS dari kepala keamanan internal ISIS menggunakan flash disc.

Secara terpisah, Stefan Kornelius yang menjabat redaktur luar negeri surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, mengatakan kepada BBC bahwa dia memperoleh berkas-berkas ISIS dari "sumber terpercaya".

"Dokumen-dokumen itu memberikan bukti mengenai kondisi ISIS saat ini mengingat banyak anggota dan figur-figur yang dekat dengan kelompok itu berupaya memperoleh uang. Karena, jelas bahwa ISIS tengah berada dalam situasi keuangan yang buruk," kata Kornelius.

Beberapa dokumen diberi stempel Islamic State in Iraq and the Levant, jauh sebelum kelompok itu menamai diri mereka Negara Islam pada Juni 2014.

Beberapa analis mengatakan ISIS dikenal sebagai kelompok yang bersifat birokratik sehingga keberadaan dokumen-dokumen itu tidak mengejutkan.

Namun, ada pula sejumlah analis yang mempertanyakan keaslian berkas-berkas itu lantaran ada beberapa ketidakkonsistenan bahasa dan kejanggalan lain, seperti nama Islamic State in Iraq and the Levant ditulis dalam dua cara berbeda serta kuesioner mengenai lokasi dan waktu seorang anggota dibunuh, bukan menggunakan istilah mati syahid.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads