Meski Banjir, Warga Tanah Rendah Kampung Melayu Tetap Happy

Meski Banjir, Warga Tanah Rendah Kampung Melayu Tetap Happy

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2016 13:45 WIB
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
Jakarta - Air menggenangi sebagian wilayah Jakarta. Selain di Bukit Duri dan Pejaten Timur, warga di Kampung Melayu juga mengalami hal yang sama.

Di Jalan Kebon Pala, Kampung Tanah Rendah banjir tak lantas membuat mereka merana. Di rental play station yang tak jauh dari lokasi, bocah-bocah asik bermain game bersama. Seolah tak ada yang perlu dirisaukan.

Sementara di dalam lorong jalan, bocah-bocah yang lain asik bermain air banjir. Mereka berenang mengikuti arus air yang tidak terlalu deras. Menggunakan ban pelampung, mereka hanyut bergembira. Ada juga yang menggunakan pelampung dada ukuran orang dewasa. Semua tertawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Amin (32) hari ini meliburkan diri. Ia tetap di rumah karena air sudah datang sejak pagi. Di rumahnya, ada beberapa teman lain.

"Air datang sedikit-sedikit dari jam 03.00 WIB.Β  Terus jam 07.00 WIB airnya mulai tinggi, bisa sampe 60 cm. Tadi jam 11.00 WIB mulai surut lagi. Sekarang ketinggian sekitar 30 cm," ujar Amin.

Warga Kampung Tanah Rendah punya ketua RW yang rajin. Amin mengaku, pada pukul 20.30 WIB semalam sudah mendapatkan peringatan.

"Di papan pengumuman ditulis deh tuh, status ketinggian air di Katulampa, Depok dan Manggarai. Jadi warga bisa nyiapin dulu deh sebelum air dateng. Biasanya kalau dari Katulampa sampai sini, air kan jalannya sekitar 6 jam," cerita Amin.

Di wilayah yang sedikit lebih tinggi, di lokasi yang sama ada Wahyu Hidayat (38). Wahyu memelihara ayam. Karena banjir, beberapa ayam dipindahkan ke selasar rumahnya.

Wahyu sempat memandikan ayamnya dengan air yang ada di depannya. Menurut Wahyu, banjir di daerah rumahnya lebih baik daripada di daerah lain. Ia mencontohkan daerah Pluit.

"Saya pernah ditelepon sama bos saya. Disuruh bantu rumahnya yang kena banjir. Waduh, kalau banjir di Pluit, airnya bau banget. Mending di rumah kita," cerita Wahyu.

Kampung Tanah Rendah hanya berbatasan beberapa meter dari Kali Ciliwung. Pada saat normal, aliran air tidak sampai bibir sungai.

"Di sini kalau seharian hujan deras juga gak pernah banjir. Di sini banjir kalau status air di Katulampa sudah siaga 2. Pasti deh banjir," ujar Amin.

Amin bercerita bahwa pihak Kelurahan Kampung Melayu sudah mengedarkan surat sosialisasi. Isinya pemberitahuan soal penggusuran rumah-rumah di bantaran kali. Menurutnya, warga setuju saja soal rencana di tahun 2017 tersebut. Saat ini warga hanya menunggu kepastian ke rusun mana mereka akan direlokasi.

Minggu (28/2) warga Kampung Tanah Rendah juga mengalami hal yang sama. Perumahan warga digenangi air dari pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB.

"Di sini banjir sih biasanya surut setelah 6 jam. Nanti rencananya kalau air sudah surut, kita bakal ngumpulin anak-anak muda. Kita ajak mereka bersihin musholla setelah mereka bersihin rumah masing-masing," kata Amin. (Hbb/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads