Pertikaian antara mantan PM dengan PM Malaysia yang kini menjabat berlangsung sejak setahun lalu. Mahathir berulang kali menyerukan agar Najib mengundurkan diri dari jabatannya setelah terseret skandal korupsi terkait perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Seperti dilansir Reuters, Senin (15/2/2016), dalam blog pribadinya pada 5 Februari lalu, Mahathir menyebut Apandi tidak memiliki kredibilitas setelah membersihkan Najib dari seluruh tindak pidana, maupun tudingan korupsi terkait aliran dana US$ 681 juta atau Rp 9,4 triliun ke rekening pribadi Najib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Terima Rp 9,4 T dari Arab Saudi, PM Najib Dinyatakan Bersih dari Korupsi
Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menyebutkan, sejumlah laporan yang masuk mengadukan Mahathir atas serangan verbalnya terhadap Apandi.
"Kami akan menyelidikinya sesuai dengan prosedur hukum yang tepat. Jika memang ada kasus yang harus diperjelas, kami akan membahasnya dengan pihak Kejaksaan Agung dan mengambil tindakan tegas jika diperlukan," ucap Khalid dalam konferensi pers.
Dalam blognya, Mahathir menantang Apandi. "Sebagai seorang muslim taat, dia (Apandi-red) seharusnya bersumpah di atas Alquran, di dalam masjid, dengan disaksikan ulama masjid dan juga publik, bahwa laporan itu sama sekali tidak melibatkan Najib," tulisnya.
"Dia tidak seharusnya curang dengan bersumpah di dalam hatinya dan mengumpat keras atas hal yang lain. Itu sama saja dengan dosa ganda. Dia akan pergi ke neraka yang lebih buruk," imbuh Mahathir.
Baca juga: Jaksa Agung Malaysia Tolak Anjuran Badan Antikorupsi untuk Adili PM Najib
Dalam beberapa postingan blognya yang lain, Mahathir menuding Apandi sengaja melindungi Najib dan mengungkapkan keraguannya akan keinginan Apandi bekerja sama dengan mitranya dalam penyelidikan 1MDB terpisah, yang tengah dilakukan otoritas Swiss.
(nvc/ita)