Diberitakan Reuters, Senin (1/2/2016), 110 orang terluka akibat ledakan tersebut. Lokasi bom berada di wilayah yang dihuni oleh kelompok Syiah di Suriah. Setelah pengeboman, pihak ISIS mengklaim bertanggungjawab.
Berdasarkan pemberitaan Amaq, media yang mendukung kelompok ISIS mengatakan "Menyerang benteng penting kelompok Syiah di Damaskus,". Kantor berita setempat menyiarkan gedung yang terbakar dan puing-puing mobil yang meledak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya, bom bunuh diri kembali terjadi saat orang-orang tengah menyelamatkan korban pada ledakan pertama. Perdana Menteri Suriah Wael al-Halaki mengatakan ledakan dilakukan oleh kelompok teroris yang mencoba mengangkat semangatnya setelah mengalami kekalahan dari pasukan pemerintah.
ISIS disebutkan menguasai sebagian besar Provinsi Homs, termasuk kota kuno Palmyra. Sedangkan Kota Homs sendiri telah dikuasai pemerintah secara penuh sejak gencatan senjata disepakati pada awal bulan ini.
Dengan adanya kesepakatan itu, sedikitnya 700 anggota pemberontak dan keluarga mereka akan meninggalkan distrik Al-Waer yang merupakan wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di Kota Homs. (tfq/hri)











































