Putin Dituduh Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB, Kremlin: Itu Lelucon

Putin Dituduh Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB, Kremlin: Itu Lelucon

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 22 Jan 2016 13:54 WIB
Vladimir Putin (REUTERS/Alexey Nikolsky/Sputnik/Kremlin)
Moskow - Kremlin enggan mengakui hasil penyelidikan Inggris atas pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko, yang menyebut keterlibatan Presiden Vladimir Putin. Kremlin menyebut penyelidikan itu sebagai lelucon.

"Mungkin ini lelucon," ucap juru bicara Putin, Dmitry Peskov kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Jumat (22/1/2016).

"Lebih mungkin ini dikaitkan dengan humor Inggris -- fakta bahwa penyelidikan publik didasarkan pada data rahasia dinas khusus, anggota dinas khusus yang tidak disebut identitasnya dan putusan yang dibuat atas dasar data tidak meyakinkan ini, telah diungkap ke publik dengan berulang kali penggunaan kata 'kemungkinan' dan 'sepertinya'," imbuh Peskov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Hakim Inggris: Presiden Putin Mungkin Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB

Hasil penyelidikan Inggris yang dirilis Kamis (21/1) menyimpulkan pembunuhan Litvinenko mungkin disetujui oleh Putin. Peskov menyebut penyelidikan yang dipimpin hakim Inggris Robert Owen ini sebagai penyelidikan semu. "Hanya menambah racun ke dalam atmosfer hubungan bilateral kami," sebutnya.

"Kenapa saya katakan penyelidikan semu dan kenapa kita tidak bisa menganggap ini sebagai penyelidikan kriminal? Kita bicara tentang penilaian yang didasarkan pada kemungkinan," ujar Peskov.

"Istilah seperti itu tidak diperbolehkan dalam praktik peradilan kami, tidak diperbolehkan juga dalam praktik peradilan negara lain dan tentu tidak bisa kami anggap sebagai putusan," jelasnya.

Baca juga: Putin Terseret Pembunuhan Eks Agen KGB, Inggris Panggil Dubes Rusia

Litvinenko tewas usai minum teh hijau yang dicampur radioaktif langka isotop polonium-210 di London tahun 2006. Inggris mengidentifikasi dua warga Rusia, Andrei Lugovoy dan Dmitry Kovtun sebagai tersangkanya. Dalam hasil penyelidikan, hakim Robert menyebut pembunuhan Litvinenko sebagai bagian operasi intelijen Rusia yang mungkin disetujui Nikolai Patrushev yang saat itu menjabat Kepala FSB, dinas intelijen Rusia setelah KGB, dan juga oleh Putin.

Mengenai pemanggilan Dubes Rusia di London terkait hal ini, Peskov menyebutnya sebagai praktik diplomatik biasa.

Alexander Litvinenko di London tahun 2004 (AFP PHOTO/MARTIN HAYHOW)
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads