Gubernur Kalbar: Pemda Lalai Kontrol Gerakan Gafatar di Menpawah

Gubernur Kalbar: Pemda Lalai Kontrol Gerakan Gafatar di Menpawah

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 20 Jan 2016 14:57 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Ribuan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat, mendapat penolakan warga. Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan saat ini anggota Gafatar itu dikumpulkan di Pontianak.

Cornelis mengatakan, ada kelemahan di struktur pimpinan daerah tingkat bawah, sehingga ribuan anggota Gafatar itu bisa berkumpul dan memancing respons masyarakat.

"Tidak diserang mereka. Mereka masuk ke Kalbar. Jadi masyarakat sebenarnya sudah peringatkan, tapi kontrol pemda dari bawah juga lalai. Begini baru semua teriak," kata Cornelis saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cornelis mengatakan, pihaknya telah mengingatkan kepada jajaran Pemda di tingkatan bawah untuk selalu mengawasi warga yang keluar dan masuk di wilayahnya. Namun perintah itu tak dilaksanakan dengan baik.

"Kita sudah ingatkan ke pemda supaya orang datang dan pergi diketahui. Kalau ada orang hilang di Jakarta kita bisa tahu. Ini termasuk lalai mengecek hal seperti itu," katanya.

Dikatakan Cornelis, para anggota Gafatar itu masuk ke Kalimantan Barat secara diam-diam. Mereka datang dari beberapa wilayah pulau Jawa dan Sumatera.

"Karena dia tidak resmi sebagai rakyat kita, maka kita kembalikan ke bos mereka. Saya enggak tahu mereka dapat tempat berapa hektare. Mereka datang diam-diam, beda dengan transmigrasi. Ada yang dari Jatim, Lampung, Sunda. Di Kalbar, banyak sekali yang ex Gafatar," tambahnya.

Kini, lanjut Cornelis, ribuan anggota Gafatar itu telah dievakuasi ke Pontianak. Cornelis pun mengimbau warganya untuk tidak melakukan penyerangan.

"Kita sudah lakukan evakuasi. Semua sudah terkonsentrasi di Pontianak supaya jangan mereka diserang. Kita selamatkan nyawa mereka juga, jangan sampai ada korban jiwa," katanya. (rjo/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads