Soal Kecurigaan Ahok, ITDP: Kami Menilai Sistem dan Tak Kongkalikong

Soal Kecurigaan Ahok, ITDP: Kami Menilai Sistem dan Tak Kongkalikong

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Rabu, 23 Des 2015 20:20 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama curiga adanya permainan Dirut PT TransJakarta atas pemberian predikat perunggu yang diberikan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) pada 6 koridor TransJakarta. Kecurigaan ini ditangkis pihak ITDP.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Pak Kosasih (Dirut PT TransJakarta). Intinya bukan kongkalikong atau permainan seperti yang dipikirkan Gubernur (Ahok)," kata Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto saat dihubungi detikcom, Rabu (23/12/2015).

Yoga menjelaskan bahwa pengumuman predikat itu ia yang meminta dirangkaikan dengan peluncuran armada Trans-Kopaja yang dilakukan PT TransJakarta Selasa (22/12) kemarin. Pasalnya, pengintegrasian armada ini bagian dari komponen yang dinilai dalam standar BRT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pas momennya," sambungnya.

Tadinya, ia ingin menjelaskan langsung pada Ahok soal predikat tersebut saat peluncuran tersebut. Sayangnya Ahok berhalangan hadir sehingga ia pun menyurati Ahok untuk menjelaskan soal predikat ini.

"Saya tadi siang sudah bersurat ke beliau menjelaskan soal sertifikasi ini," terang Yoga.
Β 
Predikat perunggu ini disebutnya hanya membuktikan bahwa sistem yang dijalankan untuk TransJakarta sudah sesuai dengan sistem BRT internasional. Meski begitu, masih jauh dari kata ideal dari sistem BRT yang terbaik.

"Idealnya ada 150 bus/jam/arah sehingga waktu tunggu penumpang berkurang dan dalam 1 halte ada ruang menyusul sehingga bisa lebih dari 1 bus yang berhenti dalam halte," terang Yoga.

Dalam penilaian tahun ini, ITDP mencatat kelebihan TransJakarta ada pada banyaknya rute yang dilayani dalam 1 koridor seperti yang terjadi pada keenam koridor yang disertifikasi itu. Namun, perawatan, infrastruktur sampai strelisasi jalur menjadi poin yang mengurangi angka TransJakarta dalam penilaian.

Enam koridor TransJ yang mendapatkan peringkat sebagai bronze standard BRT adalah: Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Harmoni), Koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu), Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit). Β 

Dirut PT TransJakarta ANS Kosasih juga sudah membantah tuduhan Ahok ini. Ia mengaku tak tahu menahu soal pemberian predikat dan kriteria yang membuat TransJ mendapat predikat perunggu.

"Terkait penghargaan "The BRT Standard" di mana 6 Koridor TransJakarta mendapat penghargaan dengan level "Bronze", kami sendiri tidak menduga akan mendapat penghargaan tersebut. Kami juga tidak ada deal apa pun dengan pihak ITDP yang turut membidani TransJakarta di awal-awal pembentukannya," kata Kosasih dalam keterangan tertulis, hari ini.

Baca: Ini Kata Dirut TransJ yang Dicurigai Ahok 'Bermain' Hingga Dapat Penghargaan

Kecurigaan Ahok pada pemberian predikat ini berdasar pada kondisi ril di lapangan. Jalur yang belum steril, penumpukan penumpang dan armada bus yang kurang hanya segelintir masalah TransJakarta yang belum selesai hingga saat ini.

Baca: 6 Halte TransJ Raih Bronze BRT, Ahok: Ada Permainan Apa Dirutnya? (mnb/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads